MabesNews.com, Kabupaten Tapanuli Utara – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3-TGAI) Daerah Irigasi (DI) Marmutik sitongi_tongi yang berlokasi di Desa Lobu sunut, Kecamatan Parmonangan kabupaten Tapanuli Utara _Sumut_ ketika awak media dan LSM monitoring kedesa, pada saat itu pekerjaan tersebut sedang berlangsung diduga asal-asalan pengerjaannya,menurut ketua LSM MPHI ((monitoring penegakan hukum Indonesia)) Norris Hutapea mengungkapkan: apa memang diperbolehkan atau sudah seijin pendamping untuk memakai batu,pasir dari lokasi pekerjaan??? beberapa material barang seperti batu,pasir dan pasangan bangunan irigasi diduga tidak sesuai spesifikasi dan RAB.
Norris Hutapea sebagai ketua LSM MPHI menuturkan saat dirinya terjun ke lapangan memantau pekerjaan proyek, banyak yang dirasakan ganjil baik material maupun pengerjaan bangunan.
“Waktu kami meninjau pekerjaan proyek tersebut dilokasi ada beberapa catatan, material yang digunakan diduga tidak sesuai dengan RAB, hal ini dikarenakan material batu dan pasir yang digunakan memakai batu disekitar dan pasir gunung yang ada dilokasi pekerjaan yang tidak jelas harga dan kualitasnya. Kedua pasangan bangunan diduga asal-asalan pengerjaannya, selain terlambat, diduga keras tidak sesuai spesifikasi dan RAB sementara anggarannya sampai ratusan juta,” ujarnya.
Meskipun demikian, Norris mengapresiasi dan mengkritisi sistem pekerjaan P3-TGAI, sebagai program yang sampai ke pelosok-pelosok daerah
dikarenakan program yang bersumber dari pusat APBN ini sampai ke daerah-daerah pelosok persawahan yang sangat terpencil, namun jangan sampai terjadi pembangunan asal-asalan demi keuntungan pribadi dan minimnya pengawasan dari pendamping dan konsultan manajemen balai (KMB)
Saat dihubungi melalui jaringan WhatsApp dengan nomor WhatsApp 0823 3037 xxxx awak media heran dengan nomor kades tersebut tidak aktif ,awak media meneruskan mencoba meminta tanggapan melalui jaringan WhatsApp terhadap ketua kelompok petani masyarakat sebagai pelaksana demi pemberitaan berimbang yg bersifat tendensius namun tidak dijawab hingga berita ditayangkan.
Dari informasi yang dihimpun, proyek P3-TGAI merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dirjen SDA BBWSC dengan biaya Rp 195 juta per titik, dari sumber anggaran APBN yang tersebar di puluhan Lokasi di Kabupaten Tapanuli Utara.
Edward JP Hutapea