Tiga Kabupaten di Aceh Lakukan kick off Meeting dan sosialisasi Program Dayah Terintegrasi

Lainnya115 views

Laporan : Dr Jufliwan Bireuen Aceh

MabesNews.com l Bireuen – Kabupaten Bireuen yang merupakan Kota Santri kini bersama Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh utara dilakanakan program Dayah terintegrasi (Pro-Dai) dayah Ramah anak kamis tanggal 15 Juni 2023 di Aula Hotel Bireuen Jaya.

Program pro-dai ini didukung oleh Unicef dan juga kerjasama yayasan Aceh hijau dengan Dinas Pendidikan Dayah Kab. Bireuen, Dinas Pendidikan Dayah Kab.Aceh Utara dan Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Lokseumawe.

Acara kick off meeting dan sosialisasi program ini mendatangkan narasumber dari Direktur yayasan Aceh hijau, Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Kanwil Kemenag Aceh, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh serta dari Himpunan Ulama Dayah Aceh (Huda).

Adapun pesertanya adalah dari Dinas Pendidikan Dayah 3 Kabupaten kota, kepala Bapeda, kepala Dinas sosial, kepala DPMGP, sekretaris Baitul mal, pimpinan dan guru Dayah terpilih hasil survey, keuchik lokasi Dayah hasil survey dan peserta lainnya.

Dalam prakatanya narasumber dari Disdik Dayah Aceh menyebut anak perlu perlindungan tentunya semangat ini harus direspon dengan baik oleh seluruh stakeholder.

Sementata Pj Bupati Bireuen Dr Aulia Sofyan, diwakili Disdik Dayah kabupaten Bireuen, Dr Jufliwan, dalam arahannya, menyebutkan anak adalah investasi masa depan yang akan datang, maka dari itu sudah jadi kewajiban kita bersama untuk menjadikannya lebih berkualitas dan mereka akan menjadi modal pembangunan kelak, maka dari itu peran seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah maupun pihak dayah dan dunia sangat diharapkan.

Diharapkan masyarakat dan dunia usaha harus bahu membahu untuk memperhatian baik dari unsur Pendidikan Dayah, kesehatan, teknik infrastructure yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan anak. agar anak dapat menjadi perhatian lebih demi generasi yg berkualitas dimasa kini dan masa depan sebagai infestasi kita semua.

” Saya berharap program dayah ramah anak dengan 3 kabupaten kota

dapat menjembatani dan bersinergi dengan program sejenis yang sadang dilaksanakan di Kabupaten Bireuen, kabupaten kota lhokseumawe, kabupaten Aceh Utara. Yaitu Kabupaten Layak Anak” Papar Dr. Jufliwan.

Selain itu kepada guru guru kita terutama pimpinan dayah, pondok pesantren, ketua huda dan pimpinan, tengku rangkang, orang tua wali santri dan elemen masyarakat, untuk dapat berkontribusi mengakses program ini lanjut Jufliwan, kenapa karena kita membutuhkan keberlanjutan Dan sinegitas dengan inovasi Gerakan Dayah Berkualitas, Bersih dan Rapi, Aman dan nyaman serta Mandiri (Garda Beriman).

Lebih lanjut Jufliwan memaparkan bahwa lembaga pendidikan tertua di Aceh bahkan di Indonesia adalah Dayah atau pesanteren.

Perlu juga diketahui bahwa untuk mengukur keberhasilan, sudah ditentukan indikator kinerja utama (Iku) yaitu persentasi kenaikan Type Dayah Dayah upaya optimalisasi pengamalan nilai-nilai syariat Islam di Aceh, dengan sasarannya peningkatan pendidikan keislaman, diwajibkan dayah di seluruh Aceh untuk Akreditasi dayah harus naik terus dari tipe D ke tipe C dan seterusnya sampai A+

Dan Alhamdulillah di Kabupaten Bireuen secara nasional Ada Ma’had Aly yaitu Dayah Mudi samalanga, dia.

Dalam wawancarai Kadisdik Dayah menyebut Dayah Ramah Anak (DRA) adalah satuan pendidikan formal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup sehat, tidak Ada kekerasan, tidak Ada bullying terhadap santri, memiliki Mck yg sesuai standard, sanitasinya baik, dan adanya taman baca kitab kuning.

Dalam kaitan tersebut mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak, dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran,pengawasan dan mekanisme pengaduan.

Terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan, konsep dayah ramah anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama 24 jam anak berada di dayah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan dayah bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, Asri dan Nyaman.

” ole karena itu pimpinan dan guru dayah wajib memahami konsep ini.” Harap Jufliwan seraya menyebut

kebijakan DRA komitment tertulis, SK Tim DRA, program yang mendukung DRA.

Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak Penerapan Disiplin Positif, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-hak Anak dan DRA, sarana dan prasarana yang ramah anak (tidak membahayakan anak, mencegah anak agar tidak terjadi kecelakaan fisik Dan mental).

Partisipasi anak, Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Stakeholder lainnya merupakan suatu keniscayaan dalam memajukan Dan pencapaian Kualitas pendidikan anak di Dayah. (Dr.jufliwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *