MabesNews.com, Jalan Talangpadang – Ngarip sepanjang sembilan kilo meter (9 Km ) menuai perhatian khusus dari masyarakat juga lembaga, dan awak media domisili kecamatan Talangpadang, yang di duga asal-asalan dan kurang dari propesional seperti tidak memperhatikan keselamatan pekerjanya, Selasa (18/07/23)
Pembangunan jalan presvervasi itu, benar – benar disambut bahagia oleh masyarakat kabupaten Tanggamus, khususnya wilayah jalur Talangpadang – Ngarip jalan Provinsi Lampung itu.
Menurut Iwan selaku masyarakat di wilayah itu, bukan hanya ” dia ” warga lainnya turut bergembira atas di bangunnya jalan yang infonya akan dilakukan pelapisan aspal beton dan bahu kiri kanan jalan. Namun sayang, pekerjaan dengan nilai miliaran itu terkesan abaikan aturan untuk pekerjanya, atas hak mendapatkan perlindungan keselamatan pekerjanya, kemana propesionalnya.
” Senang jalan kami di bangun, apa lagi sudah lama tidak di bangun, tapi ya tolong perhatikan kualitas pekerjaannya, ya jangan sampai baru di bangun beberapa bulan hancur lagi. Dan itu pekerja, yang bekerja disisi jalan perhatikan keselamatannya, masa ada yang pakai sandal jepit, tidak pakai helm pengaman, itu kan di pinggir jalan raya, dan angkat, angkat batu juga, bahayakan itu, ” ucapnya
Memang, semenjak pembangunan jalan itu berjalan beberapa waktu lalu, sudah menjadi perhatian khusus bagi warga, lembaga, serta awak media, sudah beberapa kali ada nya teguran melalui berita media online atas kondisi pekerjaan tersebut. Yang di sorot, adanya dugaan asal – asalan pekerjaannya. Aneh juga kalau ada media online, di luar Tanggamus mengangkat berita berbanding terbalik, dari pandangan awak media yang berdomisili di Talangpadang, agak miris bila berita itu jauh dari fakta!
Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) Trinusa DPC Tanggamus yang di ketua oleh bang Nuril Asikin, ia menyoroti atas kualitas bangunan yang di duga asal jadi.
” Kalau tentang pekerjaan jalan, kan, kita semua sudah tau gimana pekerjaannya, yang selama ini di kerjakan sesuai tidak, satu adukan bertemu nya? dan juga takut nya ketingian berapa dan lebar nya berapa? sedang kan berem yang di kerjakan belum sampe waktu perawatan aja itu sudah hancur, itu yang saya temukan di lapangan, ” kata bang Nuril.
Selanjutnya ia juga curiga ada bangunan, yang di tahun 2021 sudah ada tapi masuk pekerjaan proyek. Proyek ini di ketahui senilai Rp 31.646.650.000, adapun pemenang tendernya PT. Belibis Jaya Group KSO PT. 9 Naga Mas.
” Nah kerjaan yang seperti ini aja, kan di tengah – tengah nya itu kan tumpang tindih, ko bisa, di timpah aja gak di bongkar, itu aja sudah salah. Dan yang talut dekat masjid juga itu perlu kita pertanyakan. Foto yang saya kirim itu, talut kerjaan tahun 2021, ko bisa di jadikan kerjaan peroyek yang sekarang, itu juga harus kita pertanyakan seperti apa dari RAB nya, ” Tandasnya (ZULMAIDI).