Tak gentar, meski di intimidasi & dihadang polisi. Aliansi Protes Mahasiswa UMB Terus massifkan perlawanan.

Lainnya207 views

MabesNews.com.Bulukumba, – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Protes Mahasiswa kembali melakukan Aksi Lanjutan yang di laksanakan tanggal 5 Oktober 2023 yang merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya.

Seperti yang dinyatakan oleh Ranggi yang merupakan salah satu pelopor aksi yang dilakukan sebelumnya bahwa jika kemudian tidak ada tanggapan atau solusi dari tuntutan yang dibawa oleh teman-teman mahasiswa maka akan dilakukan aksi lanjutan, tuturnya.

tepat 10:00 pagi, Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Protes Mahasiswa kembali melakukan aksi. Bentuk protes direncanakan dengan melakukan pembentangan spanduk di ruang Auditourium KH. Ahmad Dahlan pada momentum pengukuhan Mahasiswa Baru.

Namun pada situasinya Mahasiswa yang melakukan aksi dihadang dan dilarang oleh pihak keamanan dalam hal ini kepolisian, keamanan kampus dan Panitia. Mereka menganggap bahwa aksi ini akan mengganggu aktivitas kampus yang sedang berlangsung.

Tetapi kemudian itu disanggah habis oleh Risal ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Muhammdiyah Bulukumba bahwa “kami hanya ingin melakukan pembentangan spanduk yang bertuliskan tuntutan transpransi anggaran dan perbaikan fasilitas kampus tanpa ada Orasi dari teman-teman aksi, respon risal.

Apa yang kemudian kami ganggu?. Tanya Risal. Perdebatan berlangsung panas dan saling dorong-mendorong antara massa aksi dengan pihak keamanan hingga berlangsung satu jam dan membangun kesepakatan bahwa massa aksi tidak akan melakukan aktivitas di ruang auditorium tetapi kami akan melakukan pembentangan spanduk di Gedung rektor dan akan menunggu acara selesai untuk menyampaikan tuntutan kami kepada pimpinan kampus, tambah Risal.

Penerimaan mahasiswa baru dengan melibatkan orang tua mahasiswa adalah proses baru karena tahun-tahun sebelumnya itu tidak dilakukan serta pelibatan aparat pengamanan untuk mengamankan acara menimbulkan pertanyaan bagi teman-teman mahasiswa bahwa proses pembatasan berekspresi dilingkup kampus mulai dilakukan karena sejauh yang dipahami bahwa sebelumnya tidak pernah dilakukan hal demikian.

Setelah massa aksi melakukan pemasangan spanduk dan menunggu acara selesai untuk menemui Pimpinan terkait untuk melayangkan tuntutan selama berjam-jam. Namun, kembali Rekor selaku Pimpinan kampus tidak menemui menemui Mahasiswanya. Massa aksi yang menunggu tepat didekat mobil Rektor menunggu untuk ditemui tetapi lagi-lagi menghindar dengan menggunakan mobil lain dan keluar dari pintu lain Auditourium KH Ahmad Dahlan.

Setelah acara selesai dan mengetahui bahwa rektor tidak ingin menemui Mahasiswanya, Awal selaku Jendlap menyampaikan orasinya di depan Mahasiswa baru dan orang tua mahasiswa bahwa “sikap yang kemudian ditunjukkan Rektor selaku Pimpinan Kampus terhadap mahasiswanya adalah sikap yang tidak akan memberikan solusi apa-apa atas tuntutan Mahasiswa”.

selain itu kami perlu memperjelas ke pihak orang tua Mahasiswa bahwa apa yang kami lakukan adalah untuk mendorong perbaikan kampus yang nantinya akan menjadi tempat belajar anak-anakta. Tentunya, sebagai orang tua mahasiswa mengharapkan adanya transparansi Anggaran dan perbaikan Fasilitas untuk mendukung proses belajar dan mengajar karena untuk apa kita membiayai sekolah anak-anak ibu/bapak yang tinggi sementara tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai, tegas Risal.

Jelas ini bukan aksi terakhir jika kemudian tidak ada solusi Kongkrit atas tuntutan teman-teman maka akan kembali dilakukan aksi lanjutan, Tutupnya.

Setelah aksi berakhir komunikasi orang tua mahasiswa dengan teman-teman mahasiswa berlangsung, berbagai pertanyaan disampaikan oleh orang tua dan dijawab oleh massa aksi. Orang tua mahasiswa secara langsung menyampaikan bahwa jika situasinya demikan kami dari orang tua juga siap untuk terlibat, ucap salah satu orang tua Mahasiswa dari salah satu Prodi.