Survive di Peradaban Baru

Pemerintah159 views

MabesNews.com, SAAT ini banyak sekali buku-buku bertema artificial intelligence (AI) karangan profesor atau pemimpin perusahaan dunia, yang mengulas bagaimana cara beradaptasi dalam dunia yang kini dikuasai oleh kecerdasan buatan itu.

Pertanyaannya, akankah peran manusia digantikan AI? Sebagaimana mimpi buruk yang digambarkan dalam waralaba film Terminator, kala mesin-mesin pintar SkyNet menjajah umat manusia?

 

Sebab, disadari atau tidak saat ini manusia sangat tergantung pada AI. Semua ditanya ke AI. Semua solusi pun didikte AI.

 

Tak hanya membantu dalam pekerjaan sederhana, seperti memprogram AC, mesin cuci dan seterusnya. Bahkan dipakai oleh ahli di bidang-bidang tertentu untuk memecahkan masalah. Mulai sain, medis, ekonomi, politik dan seterusnya.

 

Yang ditakutkan, karena tak biasa dilatih berpikir sendiri, lama-kelamaan akan membuat manusia tergantung sehingga tak bisa survive menghadapi peradaban baru.

 

Apalagi semua hal luar biasa di atas baru menapaki tahap ketiga dari AI yang disebut Narrow Domain or expert AI System.

 

Nantinya, diprediksi akan muncul AI tahap 10, yang disebut Godlike AI. Ia mampu belajar dan berkembang secara mandiri, bahkan merevolusi dunia dengan cara yang tidak dapat dibayangkan manusia.

 

Prof Rhenald Kasali menjelaskan, sebenarnya AI adalah alat bantu manusia. “Namun, jika manusia tak mampu mengendalikannya, maka bisa jadi ia akan mengendalikan kita,” jelasnya.

 

Untuk itu ia menyarankan agar sejak dini anak-anak dilatih punya kemampuan bernalar, harus bisa belajar kembali, harus memiliki perasaan yang melebihi dari kemampuan AI.

 

Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)