Sopian Adami, SH : Insya Allah, Gubernur Aceh Terpilih Muzakir Manaf Siap Genjot Ekonomi Aceh ke Angka Fantastis

MabesNews.com, Medan-Meski perkembangan ekonomi global hingga saat ini masih menghadapi berbagai dilema dengan pertumbuhan pada 2025 hanya sekitar 3,2 persen tentu sangat rendah sehingga mempengaruhi terhadap negara lain termasuk Indonesia.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,11 persen (y-on-y).

“Lantas bagaimana dengan Aceh ? Paling tidak kita masyarakat Aceh boleh tersenyum sejenak,” kata pemerhati sosial, ekonomi, dan hukum, Sopian Adami saat berbincang dengan media ini di Medan, Senin 27/1/2025.

Betapa tidak, lanjutnya melihat data BPS Provinsi Aceh, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen secara tahunan (y-on-y) pada triwulan III- 2024 lalu.

Sopian menyatakan bersyukurlah, namun tanah rencong berpenduduk sekitar 5,5 juta jiwa lebih, angka pertumbuhan sebesar itu belum memadai.Artinya, pemerintah Aceh ke depan harus berupaya menggenjot ekonomi Aceh ke angka yang fantastis 7-8 persen

” Mudah-mudahan, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih Muzakir Manaf – Fadhlullah bersama seluruh jajarannya akan berusaha semaksimal mungkin ,” ucap Sopian Adami.Sopian juga menilai, Muzakir Manaf dikenal dengan panggilan akrabnya Mualem lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga cepat tanggap terhadap apa keinginan masyarakat Aceh.

“Hal ini menjadi dambaan kita semua yang sudah mendukung pasangan Mualem dan Dek Fadh untuk memimpin Aceh selama lima tahun mendatang,” papar Sopian Adami, pengacara kondang ini sembari mereguk kopi pagi di sebuah kafe di Jalan Gagak Hitam Medan.

Putra Aceh ini menyatakan Insya Allah, pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Mualem, semoga apa yang didambakan masyarakat daerah julukan Serambi Mekkah ini akan terwujud. Paling penting, masyarakat ada rasa kebersamaan dan tetap menjaga persatuan.

” Apalagi Muzakir Manaf atau panggilan akrab Mualem yang mantan Wakil Gubernur Aceh ini sangat dekat dengan masyarakat. Sehingga Mualem lebih cepat tanggap terhadap hasrat masyarakat Aceh,” kata Sopian Adami.

Lalu sektor apa saja yang perlu dilakukan oleh pemerintah Aceh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tadi. Sopian Adami melihat masih banyak sektor usaha yang perlu dibangkitkan kembali disamping mengembangkan kapasitas berbagai usaha yang selama ini sudah berjalan.

Pelaku usaha sendiri kata Sopian Adami merasa gembira bila melihat data BPS Aceh yang menyebutkan, pertumbuhan triwulanan tercatat di hampir semua lapangan usaha, kecuali Administrasi Pemerintahan, Pertambangan, dan Jasa Pendidikan yang masing-masing mengalami kontraksi.

Namun, kita boleh berbangga sedikit masih seputar data BPS Aceh dikabarkan juga sektor dengan pertumbuhan q-to-q tertinggi mencakup Konstruksi sebesar 8,82 persen, Jasa Kesehatan 7,62 persen Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,95 persen, serta Pengadaan Air 5,77 persen.

Secara tahunan, seluruh sektor mengalami pertumbuhan, dengan Jasa Keuangan dan Asuransi menjadi yang tertinggi sebesar 58,69 persen, disusul Transportasi dan Pergudangan 19,46 persen.

Tapi dari segi ekspor masih tergolong rendah. BPS Aceh menyebutkan ekspor barang dan jasa 7,46 persen. Terhadap ekspor menurut Sopian Adami perlu digenjot lagi karena Aceh memiliki komoditas andalan ekspor.

Sopian Adami merasa yakin ekspor komoditas Aceh bisa ditingkatkan lagi apabila Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Arun Lhokseumawe cepat terealisasi. Karena di sini juga memiliki pelabuhan yang mampu menampung berbagai jenis kapal pengangkut komoditas ekspor tadi.

“Tak heran, sekarang kita melihat beberapa jenis komoditas dari Aceh diangkut ke Pelabuhan Belawan, Medan karena fasilitas ekspor-impor di sana cukup memadai sehingga memudahkah eksportir. Kita juga berharap, pemerintah Aceh mampu menerapkan pelabuhan laut seperti itu,” ujar Sopian Adami.

Menyinggung tentang investasi, Sopian Adami mengatakan semua daerah membutuhkan investasi terutama untuk mendongkrak potensi ekonomi yang dimiliki di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Dalam hal ini Mualem pernah melontarkan bahwa pihaknya akan mengajak investor berinvestasi di Aceh.

“Tentu saja masyarakat siap mendukung rencana pemerintah Aceh mengundang investor untuk menanamkan modal diberbagai sektor ekonomi yang mereka nilai menjanjikannya. Namun, paling penting bagi mereka kenyaman berinvestasi. Pemerintah pusat juga harus serius mendorong pembangunan ekonomi Aceh ke depan yang lebih baik,” pungkas Sopian Adami.(tiar)