MabesNews.com, Majalengka – Bagi masyarakat desa Trajaya kecamatan Palasah kabupaten Majalengka pada rabu ( 27-9-2023) menyelenggarakan acara Guar bumi (sedekah bumi ) yang merupakan adat atau tradisi yang turun temurun yang di lakukan di setiap tahun nya saat mulainya tanam padi, bagi para petani di desa trajaya sudah terbiasa mengawalinya dengan tradisi guar bumi ( sedekah bumi ) adat yang sudah lama di lakukan ini atas dasar refleksi rasa syukur atas hasil bumi yang berlimpah yang merupakan manifestasi sesuai harapan masyarakat petani, karena bumi merupakan tempat dimana kehidupan itu berlangsung ,agar terhindar dari bencana.
Dalam acara tersebut melibatkan ketua DPRD Majalengka Drs. H. Edy Anas Junaedi, MM, Muspika kecamatan Palasah , tokoh masyarakat, Kepala desa trajaya berserta jajaran nya , Tokoh Pemuda dan tamu undangan.
Dalam acara Guar Bumi (sedekah bumi ) yang bertempat di Kebuyutan Ciaron desa trajaya ini, di semarakan oleh masyarakat yang mengikuti upacara karnaval yang merupakan tradisi dengan menampilkan berbagai hasil bumi , seperti berupa berbagai macam makanan yang siap saji, tumpeng nasi kuning yang di hiasi bekakak ayam , aneka sayuran dan palawija , di semarakan nya lagi dengan adanya penampilan seni dan budaya oleh masyarakat setempat ,kemudian di arak keliling kampung desa trajaya.
Dalam acara Guar Bumi di desa trajaya ini mengambil Tema ” Jejeg Panjeg Teguh Rahayu .”
Menurut Kepala Desa Trajaya , H. Nanang Suryana saat di wawancarai media ini menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang senantiasa mensukseskan dan mendukung dalam penyeleggaraa acara Guar Bumi ( sedekah bumi ) ini. kami sengaja di adakan guar bumi ini di lokasi kebuyutan Ciaron, agar kita bisa berintrofeksi diri dan sekaligus mengirim do’a pada leluhur kita (Tahlillan ).
H Nanang berharap semoga dengan tema kita bisa terinspirasi dengan adanya keharmonisan di dalam bermasyarakat baik pemerintahan desa , lembaga desa, Tokoh agama maupun Tokoh masyarakat juga Tokoh pemuda agar kita memiliki kekompakan , kebersamaan dan menjadikan suatu kekuatan dalam pencapaian pembangunan.
Begitu pun dalam pertanian alhamdulillah kita masih cukup penyediaan air untuk pertanian karena kita sudah memiliki 2 mesin dompeng guna penyedot air di saat musim kemarau dengan jarak mencapai 1 km ke arah pertanian dan alhamdulillah kita punya dua lahan , dengan luas 30 hektar dengan cadangan penampungan air di embung , dan berharap agar para petani bisa sukses panen tegas , H Nanang.
Dalam menanggapi keluhan para petani soal kesulitan untuk mendapatkan pupuk, ketua DPRD Kabupaten Majalengka Drs , H . Edi Anas Junaedi , MM. saat di wawancarai ketua DPRD kabupaten Majalengka menggapi bahwa ini bukan soal kelangkaan pupuk ,yang sebenarnya itu pemerintah sudah mencoba memprotek kepada seluruh petani agar tidak menggunakan pupuk secara berlebihan karena kurang baik jadi di sesuaikan dengan kultur tanah tapi harus kita paduserasikan antara pupuk organik dengan pupuk non organik sehingga kultur lahan tanah ini akan lebih subur kembali , soal kesulitan itu karena ada pembatasan yang di sesuaikan dengan luas lahan garapan sesuai dengan RDKK yang sudah di atur , sebagai solusi ya petani harus memiliki kartu tani dan kartu ini harus di gunakan sebagai mana mesti nya , jika tidak di gunakan maka akan hangus tegasnya .
Di tegaskan pula pada akhir – akhir ini para petani juga sedang menghadapi kesulitan air selain pupuk dengan adanya kemarau panjang ini saat ini . akan tetapi untuk kebutuhan MCK masyarakat di desa trajaya masih aman terpenuhi ujar nya.
Masih menurut H . Edi soal kegiatan Guar Bumi ini merupakan adat budaya dari para leluhur kita di terus turun temurun hingga saat ini masih ada kita harus jaga ke utuhan budaya kita karena ini juga merupakan aset bangsa , agar terjalin kesatuan dan kesatuan nya guna tercapai tujuan nya jelas nya.
( Didin. f )