MabesNews.com | Aceh Timur – PT. Gas pertama yang berhasil mengembangkan gas di Blok A, Aceh Timur pasca perdamaian Aceh tersebut telah banyak melakukan pembangunan infrastruktur di dalam wilayah Aceh Timur.
Selain memberikan bantuan dari bidang Infrastruktur, PT Medco E&P Malaka kini sebagai operator di wilayah kerja Blok juga ikut membantu di bidang sosial seperti, Penanganan Covid-19, Bantuan Bencana Alam dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Puluhan jalan yang berada di lingkar tambangpun ikut di bantu perbaikan.
Salah satunya, jalan lintas Julok- Indra Makmu, hampir setiap tahunnya jalan tersebut ikut dibantu pengerasan oleh Pihak Medco.
Jalan lintas- Julok Indra makmu merupakan salah jalan utama masyarakat untuk mrenuju ke sebuah kecamatan di pedalaman Aceh Timur, Jalan tersebut mengalami rusak parah pasca Alat berat yang sering keluar masuk untuk mengangkut hasil Alam yang ada di wilayah tersebut.
Kondisi jalan lintas tersebut, saat hujan berlumpur dan saat musim panas jalan tersebut berdebu.
Kehadiran PT Medco, sudah meringankan beban pengendara sepeda motor dan pemngemudi mobil karena jalan tersebut sudah di ratakan menggunakan alat berat yang di bantu oleh pihak PT Medco.
Selain jalan, Pihak PT Medco juga sudah membangun rumah-rumah dhuafa bagi warga kurang mampu yang berada di lingkar tambang.
Untuk Aceh Timur, PT Medco menyumbangkan sebuah Rumah Sakit Umum Daerah yang di bangun di wilyah Keucamtan Peudwa yang kini disebut dengan Rumah Sakit Umum daerh Zubir Mahmud.
Secara historis kegiatan eksplorasi di Blok A dilakukan sejak zaman Belanda dan sejak Kemerdekaan dikuasai oleh PERTAMINA & Asamera Oil Ltd. Pada tahun 1999-2006 blok ini dikelola oleh Exxon Mobil dan Conoco Phillips, dan pada April 2006, PT Medco E&P Malaka bersama partner (Premier & Japex) mengakuisisi kepemilikan saham ConocoPhillips di Blok A hingga selesai kontrak pada September 2011.
Pada Februari 2011, PT Medco E&P Malaka mendapatkan perpanjangan kontrak 20 tahun hingga September 2031. Pada saat ini komposisi kepemilikan Blok A, 85 % oleh PT Medco E&P Malaka dan 15% oleh PT Medco Daya Energi Nusantara.
Blok A adalah lapangan migas yang memiliki cadangan gas lebih dari 450 BCF. Medco E&P Malaka melakukan pengembangan sumur-sumur gas di lapangan-lapangan blok tersebut, seperti lapangan Alur Siwah, Alur Rambong dan Julu Rayeuk. Gas dari sumur-sumur tersebut kemudian diolah di fasilitas Central Processing Plant (CPP) Alur Siwah, kemudian disalurkan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. Diantaranya, potensi gas yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik.
Yus