Saling Mengedepankan Sipakatau, Sipakainga, dan Sipakalabbiri Diungkapkan Ady Paeennari Menjelang Pelantikan Pengurus BPW KKSS 2024-2029.

MabesNews.com – Tanjungpinang – Waktu terus berputar sesuai dengan porosnya dan bila tidak ada aral melintang, Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kepengurusan 2024-2029, akan dilantik dan dikukuhkan, Sabtu malam 13 Juli 2024 di halaman Tugu Sirih, Tanjung Pinang, do’akan semoga acara berjalan lancar dan sukses yang inshaAllah akan dihibur oleh Artis KDI Evi Masamba.

Ketua BPW KKSS Provinsi Kepri Terpilih, Ady Indra Pawennari kepada awak media dengan gaya bahasanya yang khas menuturkan bahwa persiapan acara pelantikan dan pengukuhan bisa dikatakan rampung 100 persen. Tinggal menunggu pelaksanaannya saja, doa dan dukungan semua pihak adalah harapan kami semua bagi pengurus yang akan dilantik dan dikukuhkan.

Dalam pantauan media ini panitia sudah bekerja maksimal. Sudah siap semuanya. Termasuk, Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna dan Pj Gubernur Sulsel yang diwakili Iqbal Suhaeb, sudah hadir di Tanjung Pinang. Termasuk, artis ibukota Evi Masamba, sudah bersama kita,” tegas Ady Indra Pawennari.

Ditegaskan bahwa, sejumlah undangan disebar untuk menghadiri pelantikan dan pengukuhan itu, termasuk BPW sejumlah provinsi dan BPD se-Kepulauan Riau, dan tak satupun yang ketinggalan.

“Ady Ketua KKSS terpilih berharap, semua undangan dapat hadir. Kerabat dekat dari Sulsel juga hadir, termasuk perwakilan keluarga bapak Menteri Pertanian RI, H Andi Amran Sulaiman,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pasir Kuarsa Indonesia itu.

Ditanya soal program KKSS nantinya sebagai Ketua DPW KKSS Kepri yang baru, menegaskan ingin menerapkan falsafah bugis 3S yakni Sipakatau (Saling Menghormati), Sipakalebbiri(Saling Menghargai dan Sipakainge (Saling Mengingatkan)

“Ini organisasi kekeluargaan. Karena itu, pola komunikasi yang dibangun harus mengedepankan kekeluargaan. Tidak boleh ada yang merasa pintar, hebat dan mampu, sehingga mengabaikan adab dan budaya asal, yakni saling menghargai,” kuncinya. (Nursalim Turatea).