JAKARTA ,mabesnews.com– Sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar pertemuan tertutup di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023). Kedua partai ini akan membicarakan ihwal kelanjutan pencapresan Ganjar Pranowo.
Rombongan PDIP yang dipimpin Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto tiba di Kantor DPP PPP di Jalan Pangeran Diponegoro sekitar pukul 12.45 WIB. Dalam rombongan itu, ada sejumlah pejabat teras PDIP seperti Ketua DPP Ahmad Basarah, Ketua DPP Said Abdullah, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Rombongan PDIP itu disambut sejumlah petinggi PPP di halaman depan kantor partai berlogo Ka’bah itu. Tampak Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi langsung menyalami Hasto dan rombongan. Mereka semua lantas masuk ke dalam ruang pertemuan di dalam kantor DPP PPP. Di sana, sudah ada Ketua Plt Ketua Umum PPP Mardiono yang menanti. Lantas, Hasto duduk semeja dengan Mardiono. Mereka langsung menggelar pembicaraan tertutup. Hingga berita ini ditulis, belum ada elite dari kedua partai yang menyampaikan keterangan kepada awak media terkait tujuan pertemuan ini.
Said Abdullah hanya berkata bahwa Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani akan datang menyusul. Sedangkan dalam undangan peliputan yang disampaikan pihak PDIP, disebutkan bahwa agenda tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi dan berdialog terkait dukungan terhadap Ganjar Pranowo.
Jajaran pengurus PDIP mengunjungi kantor DPP PPP Jakarta, Senin (29/5/2023). Pertemuan ini membahas pemenangan Ganjar Pranowo.
Pada Sabtu (27/5/2023), Juru Bicara PPP, Usman M Tokan mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk melanjutkan pembahasan terkait pencapresan Ganjar Pranowo. “DPP PDIP dan DPP PPP akan menggelar pertemuan lanjutan setelah pada 30 April lalu menggelar pertemuan di Kantor DPP PDIP,” ujar Usman.
PPP dan PDIP diketahui telah sepakat bekerja sama dalam gelaran Pilpres 2024. PPP beberapa waktu lalu telah mendeklarasikan mendukung kader PDIP, Ganjar, sebagai capres.