Mabes newscom l Banda Aceh – Tokoh muda Aceh, Rendi Umbara, mengkritik keras Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh setelah insiden salah penyebutan nama Panglima Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda pada acara Debat Perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2024-2029. Kesalahan tersebut terjadi saat Ketua KIP Aceh memberikan sambutan di acara yang disiarkan secara langsung oleh stasiun TV nasional.
Ketua KIP Aceh, dalam sambutannya, menyebutkan Pangdam Iskandar Muda sebagai “Mayjen Tni Novi Helmi Prasetya,” padahal Pangdam yang saat ini menjabat adalah Mayjen Tni Niko Fahrizal.
Kesalahan ini langsung menuai respons dari publik, terutama dari Rendi Umbara yang menyayangkan ketidakcermatan Ketua KIP dalam menyebutkan nama pejabat penting di Aceh tersebut.
“Ini adalah kesalahan fatal yang seharusnya tidak terjadi dalam acara penting seperti debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur. Nama pejabat tinggi seperti Pangdam seharusnya disebutkan dengan benar karena ini disiarkan secara nasional,” ujar Rendi Alumni Sekolah Tinggi Hukum Militer Direktorat Hukum Angkatan Darat.
Menurut Rendi yang juga anggota pengurus Patriot Nusantara Bela Negara (PNBN) Aceh , kejadian tersebut mencerminkan kurangnya kesiapan dan kecermatan dari Ketua KIP Aceh dalam mempersiapkan diri untuk acara sebesar itu. “Hal ini tidak hanya mencoreng citra KIP Aceh, tetapi juga berdampak pada kredibilitas lembaga tersebut di mata masyarakat,” tambahnya.
Debat perdana ini diharapkan menjadi ajang penting untuk memperkenalkan calon pemimpin Aceh lima tahun ke depan. Namun, insiden kesalahan penyebutan nama Pangdam IM tersebut malah menjadi sorotan publik, dan Rendi mengingatkan agar KIP Aceh lebih berhati-hati di masa mendatang. (*)
Editor : Abdi. S
