Rektor UMB Di Nilai Lempar Batu Sembunyi Tangan, Ini tanggapan BEM dan DPM

Lainnya357 views

MabesNews.com.Bulukumba, Rektor Universitas Muhammadiyah Bulukumba membantah melakukan tindakan yang hendak memukul Mahasiwa yang menyampaikan orasinya pada Aksi Demonstrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Protes Mahasiswa, Senin 2 Oktober 2023.

Aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa membawa beberapa tuntutan salah satunya menuntut adanya transparansi Anggaran dan fasilitas kampus yang memadai. Mahasiswa menuntut bukan tanpa alasan, Mahasiswa secara langsung melihat dan menilai bahwa sejak tahun 2019 sampai pada tahun 2022 tidak ada pembangunan yang signifikan dilakukan oleh pihak Kampus untuk mendukung proses belajar Mahasiswa. Sementara uang pembangunan naik tanpa alasan.

Khaeril yang merupakan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UMB sangat menyayangkan tindakan Rektor bukannya memberikan solusi atas tuntutan mahasiswa, Rektor justru menyerang secara pribadi dengan menjatuhkan dan menjelek-jelekkan Khaeril selaku peserta aksi.

Khaeril merasa geram lalu menyampaikan bahwa Pimpinan Kampus tidak menghargai apa yang kami sumbangkan terhadap Kampus, beberapa urusan-urusan administrasi berbasis digital saya buatkan tanpa ada bayaran, dengan nada ketusnya.

Ketua Dewan perwakilan Mahasiswa dalam hal ini Risal menyinggung dalam orasinya bahwa jika kemudian tuntuntan teman-teman tidak dipenuhi maka akan dilakukan penutupan kampus oleh Mahasiswa. Tindakan yang hendak ditempuh massa aksi bukan tanpa alasan, aksi ini adalah aksi kedua yang dilakukan mahasiswa dan setiap tuntutan Mahasiswa tidak pernah diperhatikan hanya janji yang diberikan kepada Mahasiswa.

Risal menyampaikan, ketika menyampaikan Orasi dia malah mendapatkan tindakan dimana Rektor yang berupaya untuk memukulnya, Rektor beranjak dari tempatnya berdiri dan mendekati Risal ingin melakukan pemukulan untungnya dapat di hentikan oleh tenaga pengamanan, Pungkasnya.

Selain itu, hal yang sama dilakukan terhadap saya yang dilakukan oleh salah satu Dosen bahasa Indonesia.

Selain itu, rilis media lain mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Massa Aksi terhadap terhadap Mahasiswa baru yang dilibatkan dalam aksi adalah bentuk tindakan yang tidak sopan. Namun, disanggah oleh Syamsul salah satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba mengatakan akan lebih parah jika kemudian Mahasiswa Baru kedepan akan merasakan fasilitas yang tidak memadai sehingga mengurangi kualitas dalam melakukan aktifitas belajar mengajar, sementara disisi lain uang semester yang mahal dan pembiayaan lainnya menambah beban mahasiswa. Jelas ini adalah bagian dari kepentingannya mereka, kepentingan Mahasiswa baru, ujarnya.

Pernyataan rektor yang sempat terekam video “untuk apa ananda tau” adalah pernyataan yang tidak diharapkan keluar dari mulut orang yang di nomor satukan di universitas sebagai pimpinan tertinggi institusi perguruan tinggi. Semakin di tekan dan di intimidasi maka kami akan semakin melawan dan berusaha membuka apa tersembunyi, lagian memang kami punya hak untuk bertanya itu dan kampus harus menjawab setiap pertanyaan yang ada apabila itu menyangkut anggaran dan hal sekaitan lainnya, tutup mahasiswa fakultas sains ini.(*)