MabesNews.com.BULUKUMBA — Di tengah musim panen padi yang tengah berlangsung, Masyarakat Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, musim tanam tahun lalu mengalami krisis pupuk yang meresahkan. Para petani di desa tersebut mengeluhkan kekurangan pupuk, terutama saat menanam padi. Mereka menduga ada praktik penimbunan pupuk subsidi untuk kepentingan pribadi, yang membuat pasokan pupuk menjadi langka.
Andi Fatma, seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang bertugas di Desa Batukaropa, menegaskan bahwa pupuk subsidi seharusnya dijual kepada petani sesuai dengan ketentuan, bukan ditukar dengan gabah seperti yang dituduhkan oleh sebagian warga. Dalam sebuah pesan singkat melalui WhatsApp kepada awak media pada Jum’at malam 19/04/2024, ia berjanji akan melakukan pengecekan terhadap penjualan pupuk yang mencurigakan.
Umar, seorang perwakilan dari masyarakat Desa Batukaropa, yang akrab disapa Oman, mendesak pihak terkait dan Kepolisian Resor Bulukumba untuk segera memeriksa ketua Gapoktan desa dan menangani masalah kelangkaan pupuk yang meresahkan para petani. Ia juga menyoroti bahwa ada kelompok tani yang sama sekali tidak mendapatkan jatah pupuk dari Gapoktan Desa Batukaropa, hanya dijadikan syarat formalitas belaka, dalam bahasa Bugisnya “dijadikan pajo–pajo” selama ini ungkap Umar.
Keluhan ini menunjukkan betapa pentingnya penanganan cepat terhadap masalah distribusi pupuk di wilayah Bulukumba. Masyarakat Desa Batukaropa menegaskan bahwa mereka membutuhkan solusi yang konkret dan penanganan yang tegas agar masalah ini tidak berlarut-larut dan mengganggu produksi pertanian mereka.
