MabesNews | Medan — Penyelenggara Perjalanan Umrah dan Haji Plus (PPUHKP) PT Siar Haramain International Wisata Islami (Siar Tour) siap memberangkatkan sebanyak 180 jemaah untuk melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci pada tanggal 25 sampai tanggal 27/12/2022.
“Selain itu, Insyallah Siar Tour juga memberangkatkan lagi para jemaah beberapa tahap pada bulan Januari 2023 dan selanjutnya,” jelas Drs. H. Alamria Asmardy, Executive Director Marketing & Development PT. Siar Tour kepada media ini di sela-sela Manasik Ibadah Umrah di Hotel Polonia Medan, Jum’at ( 23/12/2022)
Dalam pemberangkatan, para jemaah ini di bawah bimbingan Staf Siar Tour HM Yazid Arif dan Fauzan Albi. Kedua staf khusus ini sudah biasa dalam memberi pelayanan kepada para jemaah mulai dari pemberangkatan sampai kembali ke tanah air.
“Pemberangkatan para jemaah dengan pesawat Lion Air dari Bandara Kualanamu ke Bandara Pangeran Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah. Sedangkan kembali ke tanah air dari Bandara Jeddah langsung ke Bandara Kuala,” jelas Alamria.
Ditanya biaya perjlanan umrah, Alamria merincikan untuk 10 hari biaya perjalanan umrah hanya Rp.29 juta dan 13 hari sebesar Rp.32 juta per jemaah.
Terkait vaksinasi manginitis, Alamria mengatakan tidak lagi diwajibkan vaksinasi kepada para jemaah. Alhamdulilah pemerintah sudah meniadakan vaksinasi baru-baru ini sehingga tidak merepotkan lagi para jemaah.
“Atas kepercayaan pemerintah selama ini Siar Tour terutama kegiatan PPUHKP yang sudah berangsung 39 tahun, kita terus berkomitmen untuk terus meningkat pelayanan kepada para jemaah,” tambah Alamria.
Bukan hanya itu katanya, pelayanan tertib administrasi lanjutnya juga pemberian visa kepada jemaah, sehingga jemaah tidak mengalami kesulitan dalam pengurusan visa perjalanan umrah. Disamping itu PT. Siar Tour sekarang sudah menempati kantor baru di Wisma Garuda Jalan Nusantara No. 15 Medan atau samping Food Court Amaliun kepindahan dari Hotel Garuda Plaza Jalan SM Raja Medan.
Dalam kesempatan itu Staf Siar Tour HM Yazid Arief dan Fauzan memberi tuntunan perjalanan umrah dan ziarah kepada para jemaah. Diantaranya persiapan, perlengkapan dan saat meninggalkan rumah.
Tentang berat bagasi, ketentuan di Saudi Arabia, dokumen perjalanan. Termasuk pemerintah Arab Saudi melarang mengambil gambar di dalam dan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
“Apakah dengan kamera photo maupun kamera video. Karena itu diharapkan para jemaah tidak membawa kamera apapun ke dalam masjid. Terutama bagi wanita pemeriksaan sangat ketat saat masuk ke dalam masjid,” jelas Fauzan.
Sementara itu Ustadz Drs H Nazrul Fakhri,Lc dalam Manasik Ibadah Umrah itu melukiskan kenapa kita mesti pergi ke Mekkah, Ke Mekkah memenuhi perintah Allah.
Pertanyaan berikutnya kenapa kita mesti ke Makkah ? Makkah tempat awal diciptakan manusia. Lantas kenapa kita ke Makkah karena negeri kerinduan, bahkan orang yang sudah pernah ke Makkah mereka tetap rindu ke tanah suci itu.
“Kemudian kenapa kita mesti ke Makkah, Makkah tempat turunnya wahyu. Makkah tempat cepat dikabulkan doa, Makkah tempat dilahirkan Muhammad (di Madinah) Makkah negeri tangisan. Betapapun kerasnya hati manusia kalau datang ke Makkah pasti merekamenangis,” papar Nazrul Fakhri seraya mengingatkan jemaah agar membersihkan hati, senangkan hati dan hati-hati.
(Abdi)
