PT. Binanga Hartama Raya Di Duga Eksis Nambang Lahan Koridoor dan Aktif lakukan penambangan Kawasan Hutan. Luput Perhatian Dari APH Sultra

Pemerintah, Polri56 views

Mabesnews.com.Konawe Utara – Konsorsium Lembaga Pemerhati Konawe Utara (KLP-KU) tak henti-hentinya mewarning para perusahaan tambang yang tak mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku baik secara administrasi maupun melakukakan pencemaran lingkungan apalagi sampai merusaki pesisir pantai sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya Ekosistem Laut, 17/03/2024.

Seperti yang terjadi dan di saksikan oleh publik Sultra terkhusus di konawe utara, PT. Binanga Hartama Raya beberapa waktu lalu telah di adukan oleh KLP-KU kini masih eksis dan leluasa beraktivitas di lahan kooridor di luar WIUPnya juga termasuk di wilayah Project Area dan di kawasan hutan tanpa mengantongi izin. Di lain sisi peran aparat penegak hukum (APH) makin hari selalu di pertanyakan, karena disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan penindakan secara ekslusif, penyelidikan yang berkepanjangan serta terbuka atau transparansi harus diketahui secara universal oleh publik.

Ketua KLP-KU Burnawan S.Hut telah di jumpai oleh awak media dan berkomentar terkait kasus yang telah di adukan oleh KLP-KU kepada APH Sultra, menjelaskan “Sejak kami melakukan investigasi di lapangan dan mengadukan polemik ini kepada APH sama sekali belum berefek. PT. BHR ini masih eksis melakukan penambangan di kawasan hutan dan lahan koridoor juga termasuk project area dari WIUP mereka, patut perlu di pertanyakan seperti apa dan sejauh mana peran APH, dalam artian luput darI peran APH. Dengan konteks yang sama PT. BHR ini juga telah di duga terindikasi merugikan negara akibat aktivitas yang mereka lakukan tanpa adanya izin yang pasti juga bisa di sebut perampokan menguntungkan segelintir kelompok.”

“Padahal sangat jelas kalau kita ke lokasi bukaan di WIUP Kawasan Hutan mereka itu tak sesuai dengan izin yang di kantongi oleh PT. BHR di tambah Lagi lahan koridoor juga masuk Project area sesuai dengan temuan kami di lapangan itu sudah mulai habis di tambang. Namun perlu kami tegaskan hal ini akan selalu kami pressure ke APH yang ada di sultra dan kiranya dapat teratensi dengan baik oleh mereka.” Tutupnya.***