MbesNews.com, Majalengka salah satu yang menjadi unggulan adalah rencana Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni ( Rutilahu ) bagi orang tua dari anak – anak Pramuka aktif yang kebetulan orang tuanya memiliki rumah tidak layak huni,
Hal tersebut dikatakan Ketua Kwarcab Pramuka Kab. Majalengka Drs. H. Eman Suherman, MM saat peresmian Buper di Banjaran, Senin ( 14/08/2023 ).
Lebih lanjut H. Eman menjelaskan bahwa mekanisme pemberian bantuan Rutilahu berdasarkan seleksi dari setiap kwaran ditingkat Kecamatan.
” Ada berapa unit di lingkungan kwaran kecamatan yang tergolong butuh bantuan Rutilahu, nantinya akan di seleksi dan di evaluasi oleh kwartir ranting mana yang layak dan prioritas pertama untuk di usulkan, karena tahap pertama kita akan gotong royong untuk satu rutilahu dulu dari masing – masing kwaran, ” ujarnya.
Mengapa Kwarcab Pramuka Majalengka mempunyai program kerja unggulan tahun 2023 berupa Rutilahu, Hal ini menurut H. Eman yang juga menjabat Sekda Majalengka tentunya sangat beralasan yang pertama angka rumah tidak layak huni di Kabupaten Majalengka masih tinggi di atas 12 ribu pada tahun 2023.
Kemudian yang kedua, berkaca pada historis dan pengalaman temen – teman di Pramuka kepeduliannya sangat tinggi dimana ketika ada musibah baik itu bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran dan lainya. Jiwa sosial dan kemanusian selalu terdepan, ketika di ketuk di ajak untuk gotong royong maka kebersamaannya tinggi dan cepat terkumpul donasinya.
Mislakan saja waktu gempa bumi di Cianjur Kwarcab Pramuka Majalengka berhasil mengumpulkan donasi mencapai Rp 150 juta dan itu menjadi modal awal untuk terbangunnya kebersamaan.
Yang ketiga selama ini penanganan rutilahu di Majalengka rata – rata bersumber dari pemerintah, baik pusat atau provinsi sedangkan Pemda dan Baznas.
” Atas dasar tersebut Kwarcab Pramuka ingin hadir mengawal sekaligus untuk berkolaborasi dan bersinergi dimana nantinya dari pramuka donatur terkumpul berapa per Kwaran dari Baznas serta Pemda dan saat pelaksanaan pembangunan pun semua kekuatan tenaga dari pramuka untuk bisa gotong royong bersama – sama sehingga menghasilkan rumah layak huni , ” tutur H. Eman.
Kalau kebersamaan dan kekompkan tersebut dapat terlaksana yakin suasana gotong royong di masyarakat yang saat ini hampir mulai pudar , akan tumbuh kembali dan pasti akan terasa indah, gambaran suasana tempo dulu akan bangkit kembali ,kita sdh pernah ikut membantu membangun rumah tetangga gotong royong, dimana disana ada kekompakan dan kebersamaan.
” Itulah sesungguhnya program Pramuka yang tertuang dalam trisatya dan dasa darma Pramuka. Akhirnya kalau ini dapat terwujud maka kami dijajaran Kwarcab Majalengka merasa puas sebab keberadaan Pramuka betul – betul di butuhkan serta memberikan manfaat bagi masyarakat, ” ungkap ketua Kwarcab.
( Didin. f )