Power, Sain & Imajinasi

Pemerintah599 views

MabesNews.com, SIR FRANCIS BACON dalam bukunya yang berjudul “Meditationes Sacrae”, mencetuskan frasa “ipsa scientia potestas est” atau “ilmu pengetahuan (science) adalah kekuatan”.

Sementara kata Albert Einstein, “imajinasi lebih penting ketimbang pengetahuan (knowledge). Jika pengetahuan bersifat terbatas, imajinasi justru melingkupi dunia tanpa batas”

Imajinasi adalah salah satu kemampuan otak untuk menciptakan kreasi, dalam berbagai bentuk rasa yang dapat diterima maupun yang belum pernah diterima oleh indra.

Maka wajar jika imajinasi berada di atas ilmu pengetahuan, karena esensi dari ilmu pengetahuan adalah rasa keingintahuan itu sendiri. Semua ini berawal dari imajinasi.

Mulanya berimajinasi tentang menjelajah ruang angkasa, lalu muncul rasa ingin tahu, sehingga mulai melakukan observasi, dan akhirnya menemukan inovasi. Voila..! Teori, hingga sarana untuk mencapai kawasan samawi pun tercipta.

Lalu bagaimana cara mengaktifkan imajinasi? Yang paling ampuh dengan banyak membaca (khususnya novel dan filsafat). Dengan demikian jiwa jika selalu bergerak.

Saat membaca -tak peduli itu buku lux atau hanya stensilan- kita harus menghidupkan imajinasi agar mampu menerjemahkan atau menggambarkan kata demi kata yang tertulis. Sehingga lebih asyik.

Maka jangan heran, meski membaca buku yang sama, persepsi atau penafsiran orang akan sosok tokoh atau peristiwa dalam plot cerita akan berbeda. Bisa saja liar, bahkan mustahil. Tergantung suasana hati dan pengalaman hidup masing-masing.

Beda dengan menonton: pikiran kita cenderung monoton dan pasif. Sebab, kita tak perlu banyak mengerahkan perangkat pengetahuan dalam diri, karena semua sudah tersaji oleh visual dan audio. Tak ada lagi imajinasi yang tersisa.

Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Tinggi).