Mabesnews.com, Jelang Pemilu 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gencarkan pelayanan merekam KTP-el (elektronik) terutama pemilik KTP pemula, atau remaja berusia minimal 16 tahun.
Bahkan, Pemkot datang jemput bola ke sekolah-sekolah untuk rekam KTP-el untuk para pelajar. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan langkah ini sejalan dengan Pemerintah pusat atau Direktoral Jenderal Disdukcapil.
Agus menjelaskan pelayanan ini disebut dengan metode Jemput Bola Administrasi Kependudukan (Jebol Anduk). Jebol Anduk itu merupakan langkah langsung secara door to door, seperti ke rumah warga yang sakit, lansia, serta disabilitas. Khususnya juga untuk para remaja yang batas usia minimal 16 tahun, agar sewaktu Pemilu tahun depan, pelajar tersebut siap untuk menggunakan hak pilihnya.
“Maupun mengunjungi ke berbagai institusi, serta lembaga pendidikan untuk melakukan perekamanan KTP-el bagi pemula dan lembaga pemasyarakatan yang ada di Kota Surabaya,” kata Agus, Senin (10/7/2023).
Sebab itu, Disdukcapil Surabaya menyasar SMA/SMK Negeri dan Swasta di Kota Pahlawan. Mereka pelajar berkesempatan melakukan perekaman data biometrik KTP-el di sekolah.
“Kelak ketika telah menginjak usia 17 tahun, mereka dipersilahkan untuk mengambil KTP-el di Kelurahan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Disdukcapil Surabaya juga memberikan pelayanan rekam KTP-el terhadap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Hal ini mengingat data warga binaan perlu diperbaharui secara berkala.
Disdukcapil Surabaya bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI mengadakan pelayanan perekaman data biometrik KTP-el di beberapa tempat.
Seperti di antaranya, Rumah Tahanan (Rutan) Medaeng dan Lapas Porong. “Hal ini tentu bermanfaat bagi Kemenkumham RI untuk pengintegrasian data warga binaannya,” terangnya.
Agus mengaku, capaian Disdukcapil Surabaya dalam pelayanan perekaman KTP-el pada tahun 2022 menembus angka 5.678 jiwa. Sedangkan pada tahun 2023, dari bulan Januari hingga Juni mencapai angka 1.968 jiwa.
“Diharapkan capaian layanan jemput bola di sekolah SMA/SMK negeri dan swasta akan terus bertambah hingga penghujung akhir tahun nanti,” pungkasnya. (redho)