MabesNews.com, Makassar 12 Januari 2025,Terjadi perang kelompok se sama warga bonto duri kel.Bonto duri,Kec.Tamalate,Kota Makassar terjadi di duga dipicu karena masalah kecil.
Berdasarkan keterangan Saksi mata yang tidak ingin disebut namanya (M) dalam pembicaraan didepan wartawan mengatakan dengan ada nya anak bonto duri 6 yang bergaul dan sering nongkrong di perlimaan (persimpangan) yang menghubungkan antara jalan Bonto duri 8,Andi tonro 4,dan 5.telah terjadi pemukulan terhadap remaja bontoduri 6 yang sesama kelompok mereka.Namun ketika Keluarga korban mendatangi rumah pelaku yang sudah diketahui alamatnya,bukan malah merasa bersalah dan meminta maaf, mala justru mengeluarkan senjata tajam berupa Parang,dan mengajak perang kelompok(ujarnya).
Dari sambutan itulah mengundang kemarahan keluarga korban sehingga terjadi perang kelompok antara warga bontoduri 7 dan warga bonto duri 10,sehingga yang menjadi titik kerusuhan malah terjadi di Bontoduri 8(pasar Bonto duri) yang menjadi titik pertemuan dua belah pihak.
Namun yang di sayangkan oleh para tokoh Masyarakat adalah tidak adanya Pemerintah setempat seperti RT,dan RW bahkan Binmas yang tidak hadir di lokasih kejadian, Jangankan Hadir dilokasi merespon Telpon kami saja tidak ada,dari 4 Rt dan 2 Rw, yang masuk lokasi konflik, cuman 1 Rt yang ikut berusaha menegahi konflik tersebut yaitu Rt 04 Rw 07,padahal rentetan waktu terjadinya perang kelompok berjalan kurang lebih empat jam,(ujar) Puang Andi Baso didepan para wartawan yang sempat di undang di tengah- tengah Masyarakat,Selain orang yang ditokoh kan,Puang Andi Baso memang mantan Aktivis HMI dan juga mantan Wartawan
Dalam insiden ini bebebrapa rumah warga yang rusak,akibat kaca rumah terkena batu, Bahkan beberapa mobil yang terparkir di depan rumah masing menjadi korban karena terkena lemparan batu.
Untuk menjaga terjadinya penyerangan susulan antara dua kelompok tersebut, Ketua Ranting Persiapan Bontoduri LASKAR SINRI’JALA INDONESIA(Alimuddin) Membangun Tenda dan menjadikan posko pengaman yang di mana posisi Rumahnya berada di tengah2 yang dijadikan titik pertemuan konflik dua kubuh.Saya bermaksud mengundang beberapa tokoh masyarakat setempat dan Anggota Laskar Sinri’Jala Indonesia (LSI) Persiapan Ranting Bontoduri untuk menjalin keakraban, sambil minum kopi bersama juga berdiskusi lepas guna mengantisipasi adanya penyerangan susulan(tutupnya) Sudirman Dg.Mile (melaporkan).
(Tispran Kelana/Tim)
