MabesNews.com, Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, menjadi sorotan setelah terjadi penyerangan terhadap warga setempat pada Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 00.50 WIB. Puluhan orang yang diduga pegawai PT Makmur Elok Graha (MEG) menyerang masyarakat yang tengah bertahan atas penolakan relokasi akibat Proyek Rempang Eco City. Akibat insiden ini, delapan warga mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang melaporkan bahwa empat orang menderita luka sobek di kepala, satu orang luka berat, satu terkena panah, dan seorang lagi mengalami patah tangan. Selain itu, sejumlah posko warga, seperti Posko di Kampung Sembulang Hulu dan Kampung Sei Buluh, juga dirusak, serta belasan kendaraan bermotor milik warga hancur.
Konflik ini bermula setelah Pulau Rempang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023, dengan target pengembangan Rempang Eco City yang diharapkan bisa mencapai investasi sebesar Rp381 triliun hingga tahun 2080. Proyek ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Kota Batam dan daerah sekitarnya. Namun, proyek tersebut menuai penolakan dari warga, khususnya masyarakat adat yang sudah lama tinggal di 16 kampung tua, karena mereka merasa kampung mereka memiliki nilai historis dan budaya yang kuat. Penyerangan yang terjadi kini semakin memperburuk situasi dan mempertegas ketegangan antara masyarakat dan pihak pengembang.
(Mkin)