Mabesnews.com|Medan -Dana cadangan devisa akan memberi pengaruh besar bagi kinerja rupiah. Dan ada testimoni akan disampaikan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), Jerome Powell.
Testimoni tersebut menjadi sangat krusial bagi kinerja pasar keuangan selama sepekan.
Pasar keuangan menanti apa tindalanjut yang di ambil The Fed.
Bahkan pasar keuangan domestic akan menanti testimoni tersebut untuk dijadikan acuan dalam menentukan kinerja pasar keuangan selanjutnya.
“Setelah testimoni akan ada beberapa data penting yang akan dirilis.Seperti estimasi pertumbuhan ekonomi Eropa secara tahunan yang diproyeksikan turun,” ujar pengamat ekonomi Gunawan Benyamin kepada media ini di Medan, Senin 6/3/2023 terkait pengaruh terhadap kinerja rupiah.
Sementara rilis pertumbuhan ekonomi Inggris Januari diproyeksikan katanya masih tumbuh negatif. Tak kalah penting di akhir pekan nanti akan juga ada rilis data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian AS.
“Diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja lebih kecil dibandingkan dengan periode sebelumnya. Jadi, sebelum testimoni Gubernur Bank Sentral AS (Selasa), pelaku pasar akan lebih banyak mengambil sikap wait and see,” kata Benyamin.
Lantas bagaimana pasar keuangan ? Menurut dia Rupiah dan IHSG berpeluang bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. Setelah testimoni, pasar akan sangat bergantung dari apa yang disampaikan dalam testimoni itu sendiri.
Kalau masih bernada hawkish dan memberikan gambaran hingga di berapa suku bunga nantinya akan ditetapkan. Ini bisa menjadi keuntungan bagi harga emas termasuk Rupiah dan IHSG.
“Akan tetapi jika nada hawkish dengan gambaran kurang jelas sampai di!mana titik teratas bunga acuan nantinya. Maka, tak heran ini bisa menjadi gambaran kurang baik bagi pasar keuangan maupun harga emas,” ungkap Benyamin yang juga analis pasar keuangan ini.
Dia menambahkan ketidakpastian masih menyelimuti pasar keuangan secara keseluruhan. Terlebih jika data penyerapan tenaga kerja AS nantinya melampaui ekspektasi. “Jadi di pekan ini jika data ekonomi AS memburuk bisa menjadi kabar baik bagi pasar keuangan, namun bisa berubah menjadi tekanan jika merealisasikan sebaliknya,” ucapnya.
Lalu bagaimana dengan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG? “Saya menilai potensi koreksi bisa saja terjadi terlebih jika mampu menembus level psikologis 6.800. Dengan resisten paling dekat di level 6.785.,” sebutnya.
Sementara mata uang rupiah kata Benyamin akan bergerak dalam rentang 15.200 hingga 15.350 per US dolar. Sedangkan harga emas masih akan bergerak dalam rentang $1.800 hingga $1.850 per ons troy.(tiar)