Penulis: Dr. Iswadi, M.Pd.
Dosen Universitas Esa Unggul.
Opini : Teuku Muhammad Hasan adalah sosok yang berperan penting dalam mengembangkan pemikiran dan praktik manajemen pendidikan Islam di Indonesia. Dalam analisis ini, kita akan mengeksplorasi kontribusi beliau dalam optimalisasi manajemen pendidikan Islam, yang meliputi visi, prinsip-prinsip, dan implementasi praktiknya.
Visi Hasan terhadap manajemen pendidikan Islam didasarkan pada kepercayaannya akan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan individu yang berkualitas dan memiliki kesadaran spiritual yang tinggi. Baginya, manajemen pendidikan Islam bukan hanya tentang efisiensi administratif, tetapi juga tentang pembangunan karakter yang kuat yang berakar pada nilai-nilai Islam. Dalam pandangannya, manajemen pendidikan harus mengintegrasikan aspek spiritual, intelektual, dan sosial untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik.
Salah satu prinsip utama dalam pemikiran Hasan adalah prinsip keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan. Beliau percaya bahwa pendidikan Islam harus menjadi akses bagi semua individu tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya mereka. Prinsip ini tercermin dalam upayanya untuk menciptakan program beasiswa dan bantuan finansial bagi siswa yang kurang mampu, sehingga memastikan bahwa pendidikan Islam dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat.
Selain itu, Hasan juga mengedepankan prinsip partisipasi aktif dari semua stakeholder dalam proses manajemen pendidikan. Baginya, partisipasi guru, siswa, orang tua, dan komunitas lokal adalah kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu, beliau mendorong adanya forum diskusi dan konsultasi yang terbuka untuk memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi semua pihak dapat terwakili dalam pengambilan keputusan.
Dalam praktiknya, Hasan mengimplementasikan berbagai strategi untuk mengoptimalkan manajemen pendidikan Islam. Salah satunya adalah pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan nilai-nilai Islam. Beliau meyakini bahwa kurikulum harus mencakup pembelajaran akademis yang kuat sekaligus pembentukan karakter yang baik, seperti kejujuran, disiplin, dan empati.
Selain itu, Hasan juga fokus pada pengembangan tenaga pendidik yang berkualitas. Beliau menyadari bahwa guru adalah salah satu elemen kunci dalam proses pendidikan, oleh karena itu, beliau mengadvokasi pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi para pendidik. Program-program pelatihan ini tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga keterampilan manajerial dan kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola kelas dan memimpin tim pengajar.
Selanjutnya, Hasan juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi dalam pendidikan Islam. Menyadari potensi besar teknologi dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, beliau mempromosikan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Hal ini termasuk penggunaan platform pembelajaran online, aplikasi mobile, dan media sosial untuk memperluas jangkauan pendidikan dan meningkatkan keterlibatan siswa.
Selain aspek pendidikan formal, Hasan juga memperhatikan pentingnya pendidikan informal di dalam komunitas Islam. Beliau mendorong pendirian pusat-pusat pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya pengalaman pendidikan siswa di luar kelas. Inisiatif-inisiatif seperti kelas bahasa Arab, kajian agama, dan program keterampilan praktis menjadi bagian integral dari strategi pendidikan yang dikembangkan oleh Hasan.
Dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam dunia pendidikan, Hasan terus berupaya untuk menyempurnakan dan memperbarui pendekatannya dalam manajemen pendidikan Islam. Beliau tidak pernah puas dengan pencapaian yang sudah ada, tetapi selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan yang diberikan oleh lembaga-lembaga Islam di Indonesia.
Secara keseluruhan, pemikiran dan praktik manajemen pendidikan Islam oleh Teuku Muhammad Hasan mencerminkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai Islam, keadilan, dan kualitas pendidikan yang tinggi. Melalui visi, prinsip-prinsip, dan implementasi praktiknya, beliau telah memberikan kontribusi yang berarti dalam optimalisasi manajemen pendidikan Islam di Indonesia. (*)