MabesNews.com, Ogan Ilir-Aktivitas Yongki Ariansyah 36 tahun, warga Kelampadu, Kacamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir meninggal dunia, Sabtu 19 Oktober 2024 siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Korban ditemukan meninggal dalam keadaan bersimbah darah dengan luka tusukan beberapa lubang di bagian perut, dada, dan bagian belakangnya.
Korban juga ditemukan bersimbah darah di jalan menuju Balai Beni Ikan atau BBI Tanjung Putus, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Seorang saksi mata, Mian teman korban mengaku, dirinya bersama satu teman lainnya dan korban habis mengambil bibit ikan di BBI Tanjung Putus.
Mereka membawa dua kendaraan, satu kendaraan pribadi yang ditumpangi korban, dan satu mobil pick up yang ditumpangi dirinya dan temannya.
“Mobil kami dicegat sebanyak 7 orang, mereka semua membawa senjata, kami kabur, pak Yongki langsung diserang mereka,” ungkapnya ditemuin di RSUD Kabupaten Ogan Ilir.
Melihat temannya bersimbah darah, merekapun membawa korban ke RSUD Umum Tanjung Senai.
“Senin 21 Oktober 2024 malam Pihak penyidik Polres Kabupaten Ogan Ilir tak hanya berhasil mengamankan barang bukti senjata tajam atau sajam akan tetapi juga berhasil mengamankan Senjata Api atau Senpi dan tiga butir peluru.
Hal ini disampaikan langsung Kasat Reskrim Polres Kabupaten Ogan Ilir, M Ilham menurutnya semua barang bukti ini ditemukan di Tempat Kejadian Perkara atau TKP pembunuhan Yongki Arisannya.
“Barang bukti berupa pisau, keris, dan Senpi ini kita temukan di TKP, sudah kita amankan,” ungkap Kasat M Ilham,
Diberitakan sebelumnya, bahwa saat ini pihak Polres Kabupaten Ogan Ilir juga sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan dan pengeroyokan yang terjadi di Kompleks Balai Benih Ikan (BBI) Pemkab Ogan Ilir, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Terkait kasus 170 pengeroyokan ini, calon tersangka sudah ada indikasinya, posisinya saat ini masih dirawat di rumah sakit,” ungkap AKBP Bagus didampingi Wakapolres, Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Ogan Ilir.
AKBP Bagus menambahkan, terduga pelaku ini belum bisa diambil keterangan atau diinterogasi lebih lanjut.
Pasalnya terduga pelaku ini mengalami luka tembak dan 2 tusukan senjata tajam (sajam).
“Yang bersangkutan saat ini masih dalam perawatan tim medis di salah satu rumah sakit di Palembang, kondisinya belum sadar, kita doakan saja semoga cepat sadar dan bisa dimintai keterangan,” harapnya.
Untuk jumlah pelaku pembunuhan aktivis ini lanjut AKBP Bagus, masih dalam penyelidikan.
“Jumlah pelaku masih simpang-siur, dan terus akan kita telusuri,” terangnya.
Di tempat yang sama Pernyataan langsung dari pengurus Aktivis Sumsel Bersatu, Sanusi saat mendatangi Polres Ogan Ilir, Senin, 21 Oktober 2024.
Dia berharap agar aparat kepolisian terlebih dahulu menangkap oknum operator alat berat tersebut.
“Kami yakin operator alat berat itu turut serta dalam hal pembunuhan berencana ini,” tegasnya.
Sanusi menyebutkan, Aktivis Sumsel Bersatu yang hadir pada hari ini antara lain dari kalangan LSM, wartawan, ormas maupun OKP yang ada di Sumatera Selatan.
“Tugas dan tupoksi kami ini, apapun yang terjadi pada anggota kami, maka kami wajib untuk mendampingi kasus apapun itu sampai selesai,” sebutnya.
Untuk itu sambung Sanusi, kedatangan pihaknya ke kantor Polres Ogan Ilir ini sebagai bentuk tanggung jawab.
“Maka dari itu, kami hadir bersama pihak keluarga, orang tua almarhum, ada istrinya juga, saksi juga hadir, tapi tidak kami tampakkan saksinya takut terjadi apa-apa,” tuturnya.
Menurut dia, pihaknya dari awal sangat yakin dengan pihak penyidik.
“Artinya sangat penting, karena kenapa, karena ini pembunuhan berencana,” timpalnya.
Sanusi kembali menegaskan keyakinan pihaknya bahwa kasus ini pembunuhan berencana karena secara kronologis yang mereka dapatkan dan dengar.
Dimana dikatakannya, kronologinya matang betul dilaksanakan, dihadang dan menggunakan sajam dan lain sebagainya.
“Kami juga meminta kepada pihak kepolisian melalui penyidik, tangkap operator alat berat itu dulu, karena dia tahu betul kejadian, kalau saksi kami sudah jelas, siapa yang membunuh itu sudah disampaikan kepada kami,” jelasnya.
Lantaran sebelum meninggal almarhum Yongki Apriansyah sempat membisikkan nama pelaku yang artinya sudah tahu nama aktor utama di balik peristiwa ini.
Kami minta secara tegas pak Kapolres untuk mengusut ini setuntas-tuntasnya, kami yakin operator itu turut serta dalam hal ini,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap bahwa kasus ini juga jangan menjadi asumsi liar, tidak menutup kemungkinan teman-teman lainnya terancam dengan kasus-kasus lainnya kalau ini tidak tuntas.
“Kami mengutuk keras atas kejadian ini! Kami juga ber harap pihak kepolisian agar lebih jeli dalam melihat perkara ini Saya pastikan bahwa ini ada aktor utama, disuruh atau dibayar oleh orang-orang yang punya kepentingan yang memiliki kekuasaan, tegas nya
( Abbas Pewarta )
(Samsul/Tim)