MabesNews.com, Batam – Pembukaan Pekan Kuliner Nusantara di Tiban Petra Sekupang, Batam, menjadi momen spesial yang tidak hanya memanjakan lidah para pengunjung, tetapi juga menguatkan semangat persatuan bangsa. Acara yang berlangsung dari tanggal 17 hingga 20 Oktober 2024 ini dibuka dengan ceramah yang penuh inspirasi dari Ketua Persatuan Muballigh Kota Batam, Ustadz Dr. Suyono, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kebersamaan dan keanekaragaman, yang tercermin dalam kekayaan kuliner Nusantara.
Pekan Kuliner Nusantara ini merupakan acara yang digelar sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia, khususnya dalam bidang kuliner. Mengusung tema “Merayakan Keanekaragaman Cita Rasa Nusantara,” acara ini tidak hanya menampilkan hidangan-hidangan tradisional dari seluruh pelosok tanah air, tetapi juga membawa pesan kebersamaan dan harmoni di tengah keragaman budaya bangsa.
Kuliner Sebagai Cerminan Identitas Bangsa
Dalam ceramahnya, Ustadz Dr. Suyono menyoroti bahwa kekayaan kuliner Indonesia tidak hanya sekadar berbicara tentang rasa dan kelezatan, tetapi juga mencerminkan perjalanan sejarah, kebudayaan, serta nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa ini. “Setiap hidangan memiliki cerita, tidak hanya tentang bahan-bahan yang digunakan, tetapi juga tentang proses panjang yang membentuknya. Begitu pula bangsa kita, Indonesia, terdiri dari beragam suku, budaya, dan adat istiadat yang telah menyatu dalam harmoni kebersamaan,” ujar Ustadz Dr. Suyono di hadapan hadirin.
Beliau juga menambahkan bahwa kuliner adalah salah satu cara untuk mempererat persatuan dan persaudaraan antarbangsa, mengingat makanan adalah sesuatu yang universal dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. “Ketika kita duduk bersama dan menyantap makanan yang sama, kita sedang menguatkan rasa persatuan itu sendiri. Apalagi dalam konteks kuliner Nusantara, setiap masakan dari berbagai daerah seakan-akan menjadi simbol dari betapa kayanya bangsa ini dengan perbedaan, namun tetap satu dalam kebersamaan.”
Pekan Kuliner: Ajang Kebersamaan dan Promosi Budaya
Pekan Kuliner Nusantara yang diadakan di Tiban Petra ini menarik minat masyarakat dari berbagai kalangan. Pengunjung dapat menikmati hidangan khas dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari masakan Minang yang kaya rempah hingga makanan khas Maluku dan Papua yang unik. Makanan-makanan tersebut tidak hanya menawarkan rasa yang memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang tercermin dari bahan-bahan dan cara memasaknya.
Ustadz Dr. Suyono mengapresiasi inisiatif penyelenggara yang telah berhasil mengumpulkan beragam makanan khas daerah dalam satu acara. “Melalui acara seperti ini, kita tidak hanya menikmati hidangan, tetapi juga belajar tentang kebudayaan daerah lain. Inilah indahnya Indonesia, keberagaman yang ada menjadi kekuatan kita sebagai bangsa.”
Selain menjadi ajang promosi kuliner, acara ini juga diharapkan dapat menjadi tempat bertemunya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan para pengunjung dari berbagai kalangan. Banyak pengusaha lokal yang hadir memamerkan produk kuliner unggulan mereka, sehingga acara ini turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah.
Nilai Keagamaan dan Lingkungan dalam Festival Kuliner
Sebagai ketua Persatuan Muballigh Kota Batam, Ustadz Dr. Suyono juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keagamaan dalam setiap kegiatan, termasuk dalam acara seperti Pekan Kuliner ini. “Makanan yang kita santap haruslah halal dan thayyib. Islam mengajarkan kita untuk tidak hanya mencari yang enak, tetapi juga yang baik dan bermanfaat bagi tubuh kita. Dalam konteks kuliner Nusantara, banyak makanan yang memang sudah diwariskan secara turun-temurun dengan memperhatikan aspek kesehatan dan kehalalan, dan ini harus terus kita jaga,” ujarnya.
Beliau juga mengajak masyarakat untuk menjadikan acara ini sebagai momentum untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Ustadz Dr. Suyono mengingatkan bahwa menjaga kebersihan dan mengurangi penggunaan plastik adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat beragama yang mencintai lingkungan. “Mari kita nikmati kelezatan kuliner dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Gunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, hindari membuang sampah sembarangan. Inilah bentuk nyata dari kepedulian kita terhadap bumi yang telah Allah karuniakan kepada kita,” tegasnya.
Hiburan dan Pendidikan di Sela-Sela Kuliner
Pekan Kuliner Nusantara tidak hanya menawarkan ragam hidangan, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai hiburan seperti pertunjukan musik tradisional, tarian daerah, dan demo masak dari chef-chef profesional. Para pengunjung tidak hanya bisa mencicipi makanan, tetapi juga mendapatkan pengalaman budaya yang lengkap. Anak-anak hingga orang dewasa bisa belajar mengenai kuliner dari berbagai daerah, sambil menikmati hiburan yang menghangatkan suasana.
Dalam acara ini, juga diadakan lomba memasak antar komunitas, yang semakin memeriahkan suasana. Pengunjung dapat menyaksikan para peserta berlomba menciptakan hidangan terbaik dengan bahan-bahan lokal yang khas. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian kuliner tradisional.
Menutup dengan Doa dan Harapan
Mengakhiri ceramahnya, Ustadz Dr. Suyono mengajak seluruh pengunjung dan peserta untuk mendoakan agar acara ini berjalan lancar hingga akhir. Beliau berharap Pekan Kuliner Nusantara bisa menjadi ajang rutin yang semakin mempererat kebersamaan masyarakat Batam, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan. “Mari kita jaga acara ini dengan sebaik-baiknya. Semoga ke depannya acara seperti ini terus berlanjut, tidak hanya di Batam tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia, sebagai wujud cinta kita terhadap budaya bangsa dan kuliner Nusantara,” tutupnya.
Acara Pekan Kuliner Nusantara ini masih akan berlangsung hingga 20 Oktober 2024. Bagi Anda yang belum sempat datang, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kekayaan kuliner Nusantara yang hadir di Batam. Di sini, Anda bisa menikmati berbagai hidangan lezat sembari merasakan semangat persatuan dan kebersamaan yang ditawarkan oleh ragam kuliner Indonesia.(Nursalim Turatea).