MabesNews.com, SUATU waktu, Raja Charles V dari Prancis meminta kepada seorang tukang kunci yang bernama Henry de Vic untuk membuatkannya alat pedoman waktu.
Saat itulah De Vic berhasil membuat jam mekanik dari besi pada tahun 1360 yang lebih akurat. Kemudian, pada tahun 1364, Giovanni Dondi berhasil membuat jam dinding mekanik pertama untuk menara kota.
Meskipun jam telah ada sejak lama, baru pada abad ke-16 jam tersebut dibuat mini dan menjadi jam tangan pertama. Hingga pada rentang tahun 1460-an, pria Jerman bernama Peter Henlein, dianggap sebagai penemu jam tangan atau arloji dan menjadikannya sebagai aksesori mewah pada masanya. Dari sini ia digelar “Bapak Jam Tangan Dunia.”
Lebih jauh ke belakang, bangsa Mesir dan Babilonia menggunakan jam matahari ini sebagai penentu waktu. Mereka membangun menara granit merah yang disebut Obelisk sebagai jam saat kekuasaan Ramses II sekitar tahun 3500 SM.
Sedangkan bangsa Babilonia 2000 SM, menggunakan tongkat kayu yang ditancapkan ke tanah secara tegak lurus sebagai jam matahari. Bayangan yang tercipta dari tongkat kayu tersebut menjadi patokannya.
Inovasi terus berkembang. Setelah ditemukannya jam air dan jam pasir tahun 1380 SM pada masa Raja Amenhotep, penggunaan jam matahari pun mulai ditinggalkan. Kedua jenis jam ini mulai diperkenalkan dan dibawa oleh filsuf Yunani hingga mulai digunakan di Romawi dan Eropa.
Alat penunjuk waktu bisa saja berubah dan berinovasi. Namun, tetap saja tak bisa memutar kembali waktu yang telah berlalu. Maka itu jangan buang-buang waktu.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
> Disarikan dari National Geographic Indonesia
_____
WAKTU: Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, bermain dengan anak kecil saat acara di Kecamatan Galang, Rabu (7/2/2024). Tiada waktu tanpa memberi manfaat.