Bireuen, Musabaqoh Tilawatil Qur’an ( MTQ) merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk mempererat ukhuwah islamiyah dan memperkuat kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an.
Selain itu, MTQ juga menjadi wadah untuk mengembangkan kompetensi dasar agama, berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik, dan berkerjasama dengan orang lain.
Para hakim dalam penilaian MTQ, peserta akan dinilai berdasarkan bacaan Mujawwad, yaitu bacaan Al-Qur’an yang mengikuti kaidah-kaidah hukum tajwid, adab tilawah, serta seni lagu dan suara.
Demikian pandangan Teungku Muhaha!mmad Nu terkait pelaksanaan MTQ Minggu (17/11) di Bireuen.
Ketua panitia Dr H Jufliwan ,SH,MM yang juga Kadis DSI Kepada media ini menyebut tujuan utama penyelenggaraan MTQ tahun ini adalah sesuai dengan tema “ Membina Insan Qurani Menuju Bireuen Bersyariat.
Dalam hal tersebut kata Jufliwan setidaknya ada 3(tiga) tujuan yaitu untuk: 1. Meningkatkan pemahaman, kecintaan, dan pengamalan Isi Kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk mengedukasi masyarakat dan para generasi muda dalam mewujudkan dirinya memiliki keshalehan individual dan keshalehan sosial sebagai warga negara yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Menyeleksi peserta terbaik yang akan menjadi Duta Kabupaten Bireuen pada Even MTQ Tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya Tahun 2025 mendatang.
3. Memperkokoh syiar Islam dan memajukan nilai-nilai syariat islam dalam tatanan kehidupan di tengah masyarakat Kabupaten Bireuen.
Terkait lokasi pelaksanaan MTQ ada 4 titik yaitu 1 Panggung utama di komplek
Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen sebagai lokasi lomba cabang Tilawah dan Qiraah Sabah,
2. Gedung SKB Cot Gapu Bireuen untuk perlombaan cabang Hifzil Qur’an dan Tafsir Qur’an.
3. Komplek Dayah Terpadu Jami’ah Az Zanjabil, Desa Buket Teukuh, Kota Juang untuk perlombaan Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an dan Khattil Quran.
Dan yang ke 4 adalah di Aula Dinas Syari’at Islam Bireuen sebagai lokasi perlombaan cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Quran. (*)
Editor : Abdi.S