MabesNews.com – Batam – Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan adalah salah satu paguyuban tertua di Indonesia dan merupakan paguyuban yang majemuk terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama di antara suku yang ada di Sulawesi Selatan.
Bertempat di atas kapal MV Oceana menuju Tanjungpinang dalam rangka persiapan pelantikan dan pengukuhan KKSS Provinsi Kepri pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 pukul 19.00 WIB.
Dr. H. Abdul Basir Amin, S. Ag., M. Pd Sekretaris Umum PW JQHNU yang juga sebagai PW IPIM Prov. Kepri kepada awak media berpesan khusus untuk pengurus yang mau dilantik bahwa moderasi paguyuban adalah kunci Menjaga Persatuan dan Kesatuan di antara suku Bugis Makassar yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Untuk menjaga persatuan dan kesatuan anak Bugis Makassar maka sikap moderat, saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan menjadi penting.
“orang Bugis Makassar harus menjadi umat yang moderat (wasathy) dalam segala hal, baik cara berpikir, bersikap, maupun bertindak, baik dalam hal berorganisasi maupun muamalah,” ucap Dr Abd. Basir saat bincang bincang santai dengan Nursalim Turatea yang juga sebagai ketua Ikatan Wartawan Online Provinsi Kepri.
Abdul Basir menuturkan bahwa keberagaman masyarakat juga terjadi pada zaman Rasulullah SAW, menghadapi etnis dan agama serta suku yang berbeda-beda.
“Kondisi umat yang dihadapi Rasulullah SAW sangat beragam, baik dari aspek agama maupun etnis. Oleh karena itu, diperlukan sikap kepemimpinan yang penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan keadilan, namun tetap teguh dalam menyampaikan misi dakwahnya,” kata Basir.
Selanjutnya Dr. H. Abdul Basir Amin, S. Ag., M. Pd Sekretaris Umum PW JQHNU dan PW IPIM Prov. Kepri menekankan agar sikap moderat dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berorganisasi karena sangat dibutuhkan bagi bangsa KKSS Kepri yang majemuk dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
“Dalam konteks berorganisasi sikap moderat ini sangat relevan dan harus dijadikan pedoman karena kita adalah paguyuban yang majemuk,” ujarnya.
Kemudian, H. Abdul Basir mengungkapkan menyetujui penerapan prinsip menjaga persaudaraan Bugis Makassar untuk menjaga persatuan bangsa.
Sangat tepat sekali apa yang dibuat oleh para pendahulu KKSS untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara mengembangkan prinsip ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), di samping ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), ungkapnya.
Lebih lanjut, H. Abdul Basir juga menuturkan bahwa pelantikan dan pengukuhan KKSS merupakan peristiwa penting bagi orang Bugis Makassar yang merupakan perjalanan panjang dalam membuktikan bahwa orang Bugis Makassar juga selalu mengedepankan sifat sipakatau dalam berorganisasi.
Pada kesempatan tersebut, H. Abdul Basir mengajak masyarakat Bugis Makassar untuk senantiasa bahu membahu dan bergotong royong guna mewujudkan KKSS yang maju dan sejahtera. (Nursalim Turatea).