Lempuing Jaya, Mabesnews.com – Memasuki musim penghujan rentan nya terjadi serangan nyamuk Demam Berdarah, Penyelidikan Epidemiologi DBD yang bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita.
Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak dan dapat berakibat fatal bila tidak ditangani secara cepat tepat, akurat dan benar. Keberhasilan penanganan penyakit demam berdarah sangat tergantung pencegahan, pengobatan, ketepatan dan kecepatan diagnosa penyakit demam berdarah. Sampai sekarang pemberantasan infeksi dengue di dasarkan pada kontrol terhadap nyamuk penyebar dengue yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Didesa muara burnai 1 telah ada korban keganasan Nyamuk DBD.salah satu orang tua korban DBD Dedy (40) saat dibincangi media ini disela menunggu anaknya yang terbaring tak bedaya dirumah sakit, Rabu 6/3, ia mengatakan di Desa Muara Burnai 1 kecamatan Lempuing Jaya, anak saya Nama : Nadhira Damia Keysa (12) Binti Dedy Ardyansah, Diagnosa DBD
Dirawat Ruang Kelas 1 A RSUD KAYUAGUNG ini pak, ungkapnya dengan raut wajah sedih.
Kemudian awak media menanyakan apakah sudah dilaporkan ke pihak puskesmas desa,
Sudah saya laporkan melalui WA dengan kapala puskesmas muara burbai tetapi hak jawab dari kapusnya sangat mengecewakan, apa tindakan kita, terutama pihak dinas kesehatan melalui Puskesmas, biar korban tidak bertambah tanya saya ke beliau.
Jawabnya lapor ke desa pak dan bawa hasil leb nya. Didesa kami khususnya Muara burnai 1, selama ini belum ada tindakan sama sekali dari Dinas Kesehatan didesa kami. Terangnya.
Sementara kepala puskesmas Muara Burnai Abdullah saat dikonfirmasi Rabu (6/3/24) via whatsapp saat ditanya sudah sejauh mana penangan DBD, ia menjelaskan alhamdullilah hampir semua desa yang terdampak kasus DBD sudah kita lakukan penyemprotan, sesuai dengan laporan yang masuk pada puskesmas, alhamdullilah sekarang sudah menurun jumlahnya. Katanya.
Di sisi lain ketua DPW LSM Garda Nasional (Ganas) Dyan membantah keras atas hak jawab dari kepala puskesmas Muara Burnai, jika sudah dilakukan pencegahan tidak mungkin bisa terjadi adanya korban , kami sangat menyayangkan gak jawab dari kapus seperti itu, kami meminta Pj Bupati OKI, agar meninjau ulang, dan mengevaluasi penempatan Sdr, Abdullah sebagai kepala PKM Muara Burnai, karena kami anggap telah gagal melaksanakan tugas nya dengan Baik.
“Kami berharap kepada Pj bupati OKI, Bpk Asmar Wijaya, kalau bisa saran kami digantikan kepala Puskesmas yang lain saja”, Harapnya. (Tim)