Menjaga Integritas dan Keberagaman dalam Isu PSN Rempang

Oleh : Nursalim Tinggi Turatea

MabesNews.com, Kepulauan Riau – Menjaga Integritas dan Keberagaman dalam Isu PSN RempangPerkembangan terkini mengenai Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang di Kepulauan Riau telah memunculkan perdebatan sengit di kalangan masyarakat dan berbagai organisasi kepemudaan. Salah satunya adalah BPW KKSS Kepri, yang dalam beberapa kesempatan telah menunjukkan perhatian besar terhadap masalah ini. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, saya percaya bahwa sikap bijaksana, integritas, dan semangat keberagaman harus menjadi dasar utama dalam mengambil langkah-langkah yang relevan.

Sebagai masyarakat Melayu dan Bugis, kita tidak bisa menafikan betapa besar peran sejarah kita dalam membentuk tanah Melayu ini. Rempang, yang kaya akan nilai-nilai budaya dan keberagaman, bukan hanya sekadar sebuah wilayah geografis, tetapi juga bagian dari identitas kita sebagai suku yang telah lama mendiami daerah tersebut. Di sini, bukan hanya soal tanah dan properti yang dipertaruhkan, melainkan juga hak-hak dasar masyarakat yang telah lama berakar di tanah ini.

Dalam konteks ini, saya memahami perasaan masyarakat yang merasa terancam oleh PSN Rempang. Bagi mereka, ini bukan hanya soal pembangunan, melainkan sebuah ancaman terhadap eksistensi budaya dan kehidupan sosial yang telah terjalin puluhan tahun. Oleh karena itu, saya menghargai niat baik yang dilakukan oleh tokoh-tokoh seperti Bapak Abraham Samad, Said Didu, dan Eros Djarot, yang datang jauh-jauh untuk memperjuangkan hak-hak warga Rempang. Mereka datang dengan semangat perjuangan untuk membantu menyuarakan kepentingan masyarakat setempat yang merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat.

Namun, saya juga sepenuhnya memahami argumen yang disampaikan oleh Ibrahim Made Ali, yang mengingatkan kita agar berhati-hati dalam mengambil sikap organisasi. Sebagai organisasi yang berfokus pada penguatan solidaritas antar sesama anggota KKSS, kita harus menjaga integritas dan tidak terjebak dalam politik atau agenda pribadi yang dapat merusak tujuan awal kita. Masalah PSN Rempang adalah masalah besar yang harus diselesaikan melalui jalur yang tepat, dan bukan hanya melalui tekanan organisasi, meskipun kita semua tentunya sangat peduli terhadap nasib saudara-saudara kita di sana.

Saya percaya bahwa, sebagai orang yang mengaku berpegang pada “sumpah setia Bugis Melayu,” kita memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Rempang. Namun, perjuangan ini harus dilakukan dengan cara yang elegan dan sesuai dengan prinsip-prinsip keberagaman yang kita junjung tinggi. Tidak ada gunanya jika perjuangan ini malah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik atau pribadi mereka. Kita harus memastikan bahwa tujuan kita adalah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, bukan untuk menciptakan kegaduhan yang hanya memperburuk keadaan.

Di sisi lain, saya juga ingin menekankan pentingnya peran organisasi-organisasi kekeluargaan seperti DPW KKSS Kepri dalam menyelesaikan masalah ini. Tidak hanya menjadi penonton atau pendengar, kita harus aktif mencari solusi bersama. Apakah kita bisa membantu mempertemukan berbagai pihak terkait, baik masyarakat, pemerintah, maupun pihak-pihak terkait lainnya, untuk berdialog secara konstruktif? Mari kita uji komitmen kita sebagai organisasi yang mengedepankan semangat kebersamaan dalam menghadapi permasalahan ini.

Pada akhirnya, kita tidak hanya berjuang untuk kepentingan kelompok atau suku tertentu, tetapi untuk memastikan bahwa tanah Melayu tetap menjadi tempat yang nyaman dan berkeadilan bagi semua. Kita harus menjaga keutuhan budaya, keberagaman, dan hak-hak masyarakat yang telah hidup di sana sejak lama. Itulah yang seharusnya menjadi inti perjuangan kita. Sebab, dalam kebersamaan itulah, kita akan menemukan kekuatan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi semua.

Mari kita terus menjaga semangat kebersamaan, meneguhkan solidaritas, dan bekerja untuk masa depan yang lebih harmonis bagi Rempang, Kepri, dan Indonesia tercinta.-