Mendukbang Gelar Pelayanan MOP Vasektomi untuk 2.000 Pria Se Indonesia Raih Rekor MURI.

Pemerintah29 views

MabesNews.com-Majalengka,Jabar- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan bahwa kontrasepsi (KB) dengan Metode Operasi Pria (MOP) vasektomi merupakan bingkisan dari para laki-laki untuk seluruh wanita di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kartini.

“Tugas kementerian itu mencegah dan mengubah perilaku, metode kontrasepsi itu kan gimana memastikan di keluarga kita ada yang ikut metode kontrasepsi, salah satunya vasektomi. Maka, ke depan, ini menjadi bagian dari semangat kesetaraan, bahwa tidak hanya wanita yang menjadi objek kontrasepsi, tetapi laki-laki juga diberi ruang untuk menggunakan metode kontrasepsi vasektomi,” ujar Wihaji saat meninjau pelayanan MOP di Kabupaten Majalengka, Selasa (22/04/2025).

Kabupaten Majalengka menjadi salah satu daerah untuk pelaksanaan vasektomi serentak. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji bersama Bupati Majalengka, Wakil Bupati dan Dandim 0617/Majalengka serta Kadis DP3AKB memantau kegiatan MOP, ada sekitar 100 warga ditargetkan mengikuti MOP Vasektomi.

“Hari ini kita memecahkan rekor MURI, ada 2.000 orang yang melakukan metode operasi pria atau vasektomi. Ini termasuk salah satu hadiah emansipasi dari para pria kepada seluruh perempuan di Indonesia di Hari Kartini,” ujar dia.

Menurut Wihaji, kegiatan yang dilakukan serentak di sejumlah daerah dalam dua hari itu untuk meningkatkan cakupan MOP sebanyak-banyaknya. Selama ini, kata Wihaji, masih ada beberapa anggapan bahwa warga yang menjalani vasektomi akan merasa kesakitan hingga tidak lagi perkasa.

”Padahal, (vasektomi) ini sudah ada sejak dulu dan orang-orang yang melakukannya baik-baik saja,” ungkap Wihaji. Meski demikian, ia mengatakan, edukasi terkait vasektomi di masyarakat masih sangat dibutuhkan. Apalagi, selama ini, perempuan kerap jadi obyek penggunaan kontrasepsi.

Setiap peserta dalam kegiatan ini harus memenuhi sejumlah syarat, seperti usia minimal 35 tahun, memiliki dua anak dengan anak kedua minimal tiga tahun, dan mendapatkan persetujuan istri. Akseptor juga menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti tekanan darah dan gula darah.

 

Hombing