Mahasiswa STAIN Madina KKN Di Sumbar Jadi Pemateri Pada Kegiatan Seminar

MabesNews.com, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN) kabupaten Mandailing Natal ( Madina), Sumut, melaksanakan kuliah kerja nyata ( KKN) di kabupaten Sumatera Utara ( Sumbar). Berbagai kegiatan digelar pada KKN tersebut untuk masyarakat dan sekolah. Mahasiswa dituntut bisa bergabung dan memberikan masukan motivasi untuk masyarakat dan generasi muda di tempat melakukan KKN

Mahasiswa dari STAIN Madina yang iku KKN di Paroman Ampalu kecamatan Gunung Tuleh kabupaten Pasaman Barat provinsi Sumatera Barat ( Sumbar) KKN mulai tanggal 10 juli hingga

Penjemputan KKN tanggal 30 agustus. Mahasiswa yang KKN di Sumbar tersebut meliputi:

1. Gong Martua (pendidikan agama islam) merupakan ketua Kelompok,

2. Ainun Nisa Brt ( ekonomi syariah)

3. Yuli rahmadani (manajemen bisnis syariah)

4. Elida yanti (perbankan syariah)

5. Nurliana Hutagalung (ekonomi syariah)

6. Alpisahri Panjaitan ( Manajemen Pendidikan Islam)

7. Nurul Hafifah Lubis (ilmu Hadis)

8. Ahmad zuanidi lubis (pendidikan agama islam)

9. Ahmad rahud akbar (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah).

Pada KKN tersebut Mahasiswa STAIN Madina ikut menggelar seminar bertema Masa Depan Cerah Tanpa Pernikahan Dini yang digelar di MTs Muhammad Paroman Ampalu pada tanggal 24 Juli 2024. Demikian disampaikan Gong Martua kepada media ini, Minggu, (13/10/2024).

Disampaikan, Sekolah Tinggi Muhammadiyah baru-baru ini menggelar seminar bertema “Masa Depan Cerah Tanpa Pernikahan Dini”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kalangan remaja dan mahasiswa, mengenai pentingnya menunda pernikahan demi pendidikan dan pengembangan diri. Seminar ini diadakan di Aula Utama sekolah yang dihadiri oleh siswa di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah Tinggi Muhammadiyah, Hermansah S.Ag, menekankan pentingnya mengedukasi generasi muda mengenai dampak negatif pernikahan dini.

“Pernikahan dini menghalangi anak-anak muda kita untuk mencapai potensi penuh mereka,” demikian disampaikan Gong menirukan pemateri

Ia menegaskan bahwa pendidikan dan kesempatan untuk mengembangkan diri harus menjadi prioritas utama, bukan pernikahan di usia muda.

Disampaikan Gong, ada pemateri dari Mahasiswa STAIN Madina.

“Acara ini menghadirkan berbagai pemateri , seperti Ainun Nisa Brt dan Nurul Hafifah, mahasiswa STAIN Mandailing Natal yang menjelaskan bahwa pernikahan dini sering kali mengakibatkan tekanan mental yang besar bagi pasangan muda, terutama karena kurangnya kesiapan emosional dan finansial” timpalnya

Ainun dalam paparannya menyampaikan melalui Gong “Banyak dari mereka yang akhirnya berhenti sekolah dan kehilangan kesempatan untuk menikmati masa mudanya dan memiliki kesulitan dalam dunia kerja,”

Lebih lanjut, Gong menyampaikan Selain itu, narasumber menjelaskan risiko kesehatan yang dihadapi perempuan yang menikah di usia muda.

“Kehamilan di usia remaja meningkatkan risiko komplikasi medis, Seminar ini juga memperkenalkan beberapa inisiatif yang bertujuan untuk mencegah pernikahan dini seperti program beasiswa bagi remaja perempuan, serta pelatihan keterampilan untuk mendukung kemandirian ekonomi di masa depan. Acara ini diakhiri dengan beberapa pertanyaan. Dengan diadakannya seminar ini, Sekolah Tinggi Muhammadiyah berharap dapat menjadi pelopor dalam gerakan pendidikan anti pernikahan dini serta mendorong para siswa untuk merencanakan masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan dan pengembangan diri” Tandasnya