MabesNews.com, Medan-Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program yang membantu mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan yang dimiliki guna untuk memasuki dunia kerja.
Kampus Merdeka memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk melakukan pembelajaran di dalam kampus atau di luar kampus. Program ini merupakan solusi terhadap perkembangan dunia industri dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD).
Hal itu diungkapkan Ketua Program Studi Ilmu Filsafat Dr.Ir.H.Syarifuddin,MH kepada media ini di Medan, Jumat 5/7/2024. H Syarifuddin mengemukannya sehubungan dengan kegiatan MBKM Proyek Kemanusiaan di Dompet Dhuafa Waspada.
Proyek Kemanusiaan lanjutnya merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri yang dibuktikan dengan penjelasan atau proposal kegiatan kemanusiaan.
“Proyek Kemanusiaan dapat berbentuk kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam hal ini mahasiswa Program Studi Filsafat Fakultas Agama Islam dan Humaniora melakukan kegiatan di Dompet Dhuafa Waspada Medan,” jelas H Syarifuddin
Berawal dari Dompet Dhuafa Republika yang telah bekerjasama dengan Corps Dakwah Pedesaan (CDP) di Yogyakarta sejak 23 Juni 1993, dimana Pimpinan Harian Republika pada waktu itu Parni Hadi, meminta karyawan untuk membayar zakat secara bersama-sama dan berkelanjutan melalui CDP.
H Syarifuddin menyebutkan kegiatan teknis selanjutnya dipegang oleh Eri Sudewo, Kepala Kesekretariatan Republika. Di Sumatera Utara tepatnya di kota Medan berdiri Yayasan Peduli Ummat Waspada Medan diprakarsai oleh Eri Sudewo dari Dompet Dhuafa, Hj. Rayati Syafrin dari Waspada, Almawerdi Rachman dari Indosat, Yahya Arwiyah dari Telkom, Prof. Dr. Amiur Nuruddin,MA dari IAIN Sumatera Utara serta tokoh masyarakat Sumut lainnya.
Peduli Ummat Waspada Resmi menjadi Lembaga Amil Zakat Daerah Sumatera Utara dengan SK Gubsu No. 451.12/4705. Pada 29 Juni 2002 Resmi menjadi Dompet Dhuafa Daerah Sumatera Utara dan Pada 30 April 2013 resmi menjadi perwakilan Dompet Dhuafa untuk daerah Sumatera Utara.
Dompet Dhuafa Waspada merupakan salah satu cabang Dompet Dhuafa yang ada dari 12 cabang seluruh Indonesia. Lembaga ini turut berkiprah dalam membantu proyek kemanusiaan di Palestina. Sejak serangan Zionis Israel 07 Oktober 2023, setidaknya 36.224 syuhada, lebih dari 81.777 luka-luka.
“Hampir 70% korban adalah anak-anak dan perempuan. 8 bulan Genosida membuat lebih dari 2,2 juta jiwa hidup terlunta-lunta. Sekarat kelaparan, krisis medis, air bersih dan tempat berlindung menghantam raga mereka. Ribuan bantuan mereka terus nantikan meskipun harus dirampas dalam perjalanan,” papar H Syarifuddin sembari mengenang peristiwa itu.
Tak ada lagi makanan katanya lagi walaupun mereka harus menggali reruntuhan hingga mengorek-ngorek tumpukan sampah. Rumput, kaktus dan pakan ternak harus mereka makan untuk bertahan hidup. Hingga saat ini, Insya Allah Dompet Dhuafa terus berikhtiar temani perjuangan mereka dengan mengirim bantuan kemanusiaan.
Ketua Program Studi Ilmu Filsafat ini H Syarifuddin ini berharap kepada mahasiswa yang melakukan MBKM Proyek Kemanusiaan di Dompet Dhuafa dapat belajar bagaimana mengelola kepercayaan masyarakat, bagaimana membangun sinergi dengan berbagai pihak agar apa yang diharapkan dapat terwujud.
Sementara itu Ir. H.Mukhlis Malik,M.sos selaku Dosen Pembimbing Merdeka Belajar Kampus Merdeka Proyek Kemanusiaan UNPAB Medan menyatakan, kegiatan proyek Kemanusiaan ini sangat diperlukan, dan bagi mahasiswa dapat mengasah dirinya untuk lebih peduli kepada sesama manusia sebagai perwujudan dari pengabdian kepada Allah Swt.(tiar)