MAA Kabupaten Bireuen Sambut Kunjungan Ketua MAA Provinsi Aceh

Prov. Aceh41 views

Bireuen, Majelis Adat Aceh (MAA ) Kabupaten Bireuen menyambut kunjungan silaturrahmi Ketua MAA Provinsi Aceh, bersama rombongan Rabu , 20 Nopember 2024.

Kehadiran Ketua MAA Provinsi Aceh, Teungku Yusdedi bersama rombongan di kantor MAA Bireuen Jalan Banda Aceh – Medan tepatnya Desa Cotgapu disambut langsung Ketua MAA Bireuen Drs Ridwan Khalid di dampingi wakil ketua H.Yusri Abdullah dan Ridwan Muhammad SE.M.Si serta seluruh anggota MAA Bireuen .

Menurut Wakil ketua Ridwan Mahammad ,SE, M. SI kepada media ini, hadirnya Ketua MAA Prov. Aceh bersama Kepala sekretariatnya dalam kunjungan silaturrahmi dalam rangkain merajut erat kesatuan dan persatuan.

“Selin itu dalam rangkaian memperkokoh kesatuan dan Persatuan secara metode koordinasi dan kompromi dengan Pimpinan dan anggota MAA Kabupaten Bireuen terkait adat istiadat.

Dalam pertemuan di Aula MAA Lantai,2 Ketua MAA Bireuen , Drs Ridwan Khalid berterima kasih atas kedatangan rombongan ke MAA Bireuen sekaligus kami Pengurus dan para ASN di Sekretariat MAA terharu dan merasa bangga apalagi membicarakan masalah adat istiadat Aceh.

Ketua MAA Bireuen, Drs Ridwan Khalid dalam pertemuan mengatakan bahwa adat istiadat di Aceh tidak lagi seperti adat istiadat di masa dulu , maka kita sangat perlu kerja keras melakukan pembinaan dan pelestarian terhadap adat istiadat Aceh yang di kagumi masyarakat lain di seluruh daerah di Indonesia bahkan Internasional.

Ketua MAA Provinsi Teungku Yusdedi secara metode koordinasi dan kompromi dengan Pimpinan dan anggota MAA Bireuen mengakui bahwa adat istiadat di Aceh tidak lagi seperti adat istiadat di masa dulu makanya kita sangat perlu kerja keras melakukan pembinaan dan pelestarian terhadap adat istiadat aceh yang di kagumi masyarakat lain.

Beliau menambahkan bahwa era sekarang kita harus waspada karena badai telah tiba untuk menghancurkan adat istiadat Aceh.

“Dalam kaitan tersebut beliau mengajak kita dan masyarakat Bireuen mulai menyusun ” reusam gampong ” kita masing masing demi menyelamatkan adat istiadat Aceh.

Disebutkan dengan adanya penyusunan reusam gampong akan nampak jelas adat istiadat gampong pasti ada perbedaanya satu sama lain.

Maka jelas kekuatan serta pertahanan adat istiadat Aceh itu ada pada masyarakat gampong masing – masing. (*)

Editor : Abdi.S