MabesNews.com.SINJAI, – Komisi pemilihan umum kabupaten Sinjai telah menggelar acara bertemakan “PILKADA RUN: Berlari menuju TPS” yang dirangkaikan dengan sosialisasi tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati yang berlangsung pada 18 Agustus 2024.
Dari banyaknya respon positif dari terlaksananya kegiatan tersebut, pemuda Sinjai, Agus Salim melontarkan kritik tajam atas rangkaian acara terutama pengaruhnya dalam peningkatan dari indeks keterlibatan masyarakat secara merata pada pilgub, pilkada yang akan datang.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut sangatlah minim akan pendidikan politik bagi masyarakat. Sekilas sangat sulit menghubungkan antara lari dan peningkatan partisipasi pemilih masyarakat, ungkapnya.
Agus Salim menegaskan bahwa setiap anggaran yang ditumpahkan melalui program KPU mesti sarat akan nilai yang berkepentingan pada peningkatan kualitas masyarakat dalam berdemokrasi serta meningkatkan partisipasi pemilih.
Sebab tidak ada yang meminta agar program KPU untuk salah sasaran, maka dari itu kelihaian dalam melihat lapisan masyarakat mana yang berkebutuhan dalam pembekalan pendidikan politik tentang Pilgub dan pilkada, jelas itu sangat penting. agar tidak terkesan hanya program dan anggaran yang besar.
KPU Sinjai harusnya mampu menentukan inovasi, seperti program-program yang mengedukasi disetiap kecamatan dan desa dengan massif. Jangan hanya menjadikan eksistensi dari penyelenggara di setiap lapisan sebagai bentuk kelengkapan administrasi semata dalam hierarki kelembagaan dari KPU Sinjai, pungkasnya.
Agus Salim menegaskan, bahwa KPU harus menjaga citranya sebagai lembaga negara yang diberi anggaran bukan hanya untuk teknis, tapi juga untuk menghasilkan ide yang inovatif ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Kita semua berharap agar semua struktural di KPU Sinjai tidak minim akan solusi dari bertumpuknya masalah yang selalu kita hadapi pada setiap momentum pemilihan.
Ia memberi saran agar lebih mengedepankan pembagian lapisan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat, selain teratur dan kondusif pasti akan memberikan nilai plus pada upaya terwujudnya pemilu yang berintegritas serta dinamis, berdasar pada mapannya kesadaran masyarakat. Bukan hanya kalangan tertentu yang dilibatkan, tutupnya.(**)