Magelang, Jateng|MabesNews.com – Bambu dan berkesenian adalah bagian hidup masyarakat Desa Kebonsari Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional masyarakat Desa Kebonsari Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang mengadakan Gelar Budaya dari kolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Koordinator acara: Tambak Sihno P mengungkapkan, Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Wilayah Seni (P3Wilsen) yang diinisiasi oleh LPPM ISI Yogyakarta tersebut ditampilkan pada Rabu, 28 Agustus 2024.. Acara berlangsung meriah mulai pukul 19.30 hingga 23.00 WIB di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Kebonsari, Magelang.
Program ini, lanjut Tambak, bertujuan untuk mengintegrasikan kegiatan akademik dengan pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan seni serta budaya lokal.
“Dalam kesempatan ini, mahasiswa ISI Yogyakarta yang telah menjalankan program P3Wilsen di Desa Kebonsari akan menarik diri sambil membagikan hasil-hasil kerja mereka,” kata Tambak dalam pesan tertulisnya Senin (02/09/2024).
Sejak diluncurkan, P3Wilsen telah menjadi jembatan penting antara dunia akademik dan masyarakat. Dengan adanya program ini, mahasiswa ISI Yogyakarta diterjunkan langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk memetakan, mengidentifikasi, serta mengembangkan potensi seni dan budaya lokal.
Adapun para Mahasiswa ISI tersebut yakni Ferlin Esterita, Sekar Ratri, Oktavia Tri dari pendidikan seni pertunjukan, Fidelis Duanda dari kriya keramik, dan Candra Amin dari tata kelola seni. Kemudian 2 dosen pembimbing yakni Jangkung putra dari tata kelola seni, dan Nur Arif Anandhita dari pendidikan seni pertunjukan
“Tujuan pada akhirnya menciptakan sinergi antara seni dan kesejahteraan masyarakat, sehingga seni tidak hanya menjadi milik kalangan tertentu, namun juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menututkan acara “Gelar Budaya” ini akan menampilkan berbagai pertunjukan seni yang telah dikembangkan selama pelaksanaan program P3Wilsen. Pengunjung disuguhkan dengan tarian Kubro New Sari Siswo, Topeng Ireng Sarrio Mudo, Rebana Birul Nurul Falah, kelompok seni angklung serta pameran hasil kerajinan bambu dari Ginara Art, Bambori sukses Mandiri yang diciptakan oleh para pelajar untuk masyarakat Desa Kebonsari.
Melalui tata panggung yang dibuat dengan sentuhan seni tinggi, rangkaian penampilan kesenian lokal warga Desa Kebonsari terasa lebih berkelas. Para seniman dan masyarakat dibawa dalam sebuah pagelaran yang memberikan pengalaman tersendiri.
Selain itu dalam kesempatan itu juga dipamerkan berbagai produk berbahan bambu hasil kreasi warga Kebonsari yang telah berinofasi. Bebebrapa produk bambu juga menjadi ornamen penghias panggung terbuka gelar pesta budaya ini.
Dikatan Tambak, dengan berakhirnya program P3Wilsen di Desa Kebonsari, diharapkan adanya keinginan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kesejaheteraan masyarakat Desa Kebonsari.
“Masyarakat setempat diharapkan dapat terus mengembangkan potensi seni dan budaya yang telah digali sehingga menjadi identitas yang kuat dan dapat meningkatkan daya tarik desa sebagai destinasi wisata budaya,” harapnya.