Ketum SPBI Yakin Kabinet Prabowo Akan Didominasi oleh Gen X

Jakarta l Mabesnews.com

Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan Pemilihan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2024 menandai babak baru dalam sejarah politik Indonesia.

Salah satu aspek menarik dari kabinet yang sedang dibentuknya adalah dominasi dari generasi X.

“Generasi yang lahir antara tahun 1965 dan 1980 ini membawa dinamika baru yang berbeda dari pendahulunya, yaitu generasi baby boomer dan milenial. dan kita akan mengeksplorasi alasan di balik dominasi generasi X dalam kabinet Prabowo, implikasinya terhadap kebijakan, dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi masa depan Indonesia,” jelas Dr. Iswadi, M.Pd kepada wartawan, Jumat 17 Mei 2024

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan Generasi X, yang sering disebut sebagai “generasi transisi,” memiliki karakteristik unik yang dibentuk oleh pengalaman hidup mereka.

Generasi itu tumbuh dewasa selama masa perubahan sosial dan teknologi yang cepat, seperti jatuhnya Tembok Berlin, akhir Perang Dingin, dan awal dari era digital. Di Indonesia, generasi ini mengalami masa transisi dari Orde Baru ke era Reformasi.

“Mereka dibesarkan dengan nilai-nilai disiplin yang ketat namun juga menyaksikan tumbuhnya semangat demokrasi dan kebebasan berpendapat,” katanya.

Karena itu, generasi X sering kali dianggap sebagai generasi yang adaptif, pragmatis, dan mandiri.

“Mereka tidak hanya mewarisi ketangguhan dari generasi sebelumnya, tetapi juga mampu berinovasi dan menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan zaman,” kata Dr. Iswadi, M.Pd lagi.

Dalam konteks pemerintahan, karakteristik ini sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi Indonesia di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, teknologi, hingga diplomasi internasional.

Akademisi berdarah Aceh ini menyampaikan Alasan Dominasi Generasi X dalam Kabinet Prabowo.pertama dari segi Pengalaman dan Kematangan.

“Ini salah satu alasan utama mengapa Prabowo harus memilih generasi X untuk mendominasi kabinetnya adalah karena mereka berada pada puncak usia produktif dan memiliki pengalaman yang cukup. Pada usia antara 40 hingga 55 tahun, anggota generasi X telah melewati berbagai tahap dalam karier mereka dan telah membuktikan kapasitas mereka di berbagai bidang,” sebut nya.”Mereka telah mendapatkan pengetahuan yang mendalam dan kematangan yang diperlukan untuk mengambil keputusan strategis,” tambahnya.

Kemudian dari segi Adaptabilitas terhadap Teknologi: Generasi X tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

“Mereka menyaksikan peralihan dari teknologi analog ke digital, dan banyak di antara mereka yang menjadi pionir dalam adopsi teknologi baru,” kata dia lagi.

Dalam era di mana digitalisasi dan teknologi informasi menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi dan administrasi pemerintahan, kemampuan generasi ini untuk memahami dan memanfaatkan teknologi adalah aset berharga.

Selain itu Jembatan Antara Generasi: Sebagai generasi yang berada di antara baby boomer dan milenial, generasi X sering kali berperan sebagai jembatan yang menghubungkan nilai-nilai tradisional dengan pemikiran modern.

Generasi tersebut juga memiliki kemampuan untuk memahami perspektif dari generasi yang lebih tua serta mengapresiasi inovasi yang dibawa oleh generasi milenial.

“Hal ini memungkinkan terciptanya harmoni dan kerja sama yang lebih baik dalam pemerintahan, yang sering kali dihuni oleh beragam kelompok usia,” ucap Dr. Iswadi, M.Pd.

Kemudian dari Perspektif Reformasi: Banyak anggota generasi X di Indonesia yang aktif terlibat dalam gerakan reformasi pada akhir 1990-an.

Pengalaman mereka dalam memperjuangkan demokrasi dan keterbukaan politik membuat mereka memiliki komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

“Ini selaras dengan visi Prabowo untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan bebas dari korupsi,” katanya.

Selain itu Dr.Iswadi mengatakan, Implikasi Dominasi Generasi X terhadap Kebijakan misal nya

Kebijakan Ekonomi: Generasi X yang mendominasi kabinet Prabowo kemungkinan besar akan membawa pendekatan yang lebih pragmatis dan berbasis data dalam kebijakan ekonomi.

Mereka cenderung fokus pada pengembangan infrastruktur digital, meningkatkan efisiensi birokrasi, dan mendorong kewirausahaan. Dengan latar belakang yang kuat dalam teknologi dan bisnis, mereka diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kemudian kebijakan Reformasi Pendidikan: Dengan pengalaman dan kesadaran mereka terhadap pentingnya pendidikan yang relevan dengan tuntutan zaman, generasi X dalam kabinet Prabowo kemungkinan akan menitikberatkan pada reformasi pendidikan yang berbasis teknologi.

Mereka mungkin akan mendorong kurikulum yang lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar kerja modern, memperkuat pendidikan vokasional, dan meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas melalui platform digital.Selain itu masalah Kesehatan dan Kesejahteraan: Generasi X yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan, baik secara fisik maupun mental, kemungkinan akan memprioritaskan kebijakan yang mendukung sistem kesehatan yang lebih kuat dan inklusif.

Mereka mungkin akan mendorong pengembangan layanan kesehatan berbasis teknologi, seperti telemedicine, serta meningkatkan dukungan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan sosial.

Begitu juga dengan isu Lingkungan dan Energi: Dengan meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan, generasi X di kabinet Prabowo diharapkan akan lebih proaktif dalam mempromosikan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.

Mereka mungkin akan mendukung inisiatif energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam yang lebih bijaksana, dan upaya pengurangan emisi karbon.

Pendekatan yang pragmatis dan berbasis data akan sangat penting dalam menangani tantangan lingkungan yang kompleks.

Disamping itu akan ada tantangan yang akan dihadapi, misalnya Generasi Milenial dan Z: Meskipun dominasi generasi X membawa banyak keuntungan, tidak dapat dipungkiri bahwa generasi milenial dan Z akan segera menjadi mayoritas populasi dan tenaga kerja.

Oleh karena itu, kabinet Prabowo perlu memastikan bahwa kebijakan mereka juga memperhatikan aspirasi dan kebutuhan dari generasi muda ini. Keterlibatan dan partisipasi milenial dalam proses pembuatan kebijakan harus ditingkatkan untuk memastikan kesinambungan dan relevansi kebijakan jangka panjang.

Kemudian selain itu ada Tantangan Teknologi dan Inovasi: Meskipun generasi X cukup adaptif terhadap teknologi, laju inovasi yang sangat cepat menuntut pemerintah untuk selalu berada di garis depan.

Kabinet Prabowo harus terus mendukung budaya inovasi dan memastikan bahwa regulasi tidak menjadi penghambat bagi perkembangan teknologi baru.

“Kolaborasi dengan sektor swasta dan akademisi juga akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini,” sebut nya.

Selain itu Dinamika Global: Dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks, generasi X di kabinet Prabowo perlu menunjukkan kemampuan diplomasi yang handal.

Mereka harus bisa beradaptasi dengan perubahan cepat dalam hubungan internasional dan memainkan peran aktif dalam menjaga stabilitas regional dan global.

Kerjasama internasional dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, keamanan, dan lingkungan, akan menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan bijak.

Dominasi generasi X dalam kabinet Prabowo menandai era baru dalam pemerintahan Indonesia yang penuh harapan dan tantangan.

Dengan pengalaman dan kematangan yang mereka miliki, generasi ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun, mereka juga harus siap menghadapi tantangan-tantangan baru dan memastikan bahwa kebijakan yang dibuat tidak hanya relevan untuk saat ini tetapi juga untuk masa depan Indonesia.

Generasi X memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang efektif, dan hanya waktu yang akan menunjukkan sejauh mana mereka dapat mewujudkan visi dan misi mereka untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. (*)