MabesNews.com, Batubara- Kepah sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak. Karena kepah jenis kerang lain yang.mengandung sejumlah besar Omega-3 asam lemak.
“Artinya.memiliki.manfaat.luar biasa bagi tubuh manusia. Inilah yang ingin kami kembangkan bersama warga setempat,” kata
Ketua Tim Klaster Keilmuan Inovasi Produk & Tata Kelola Limbah serta Rekayasa Sosial Universitas Sumatera Utara (USU), Dra Dara Aisyah,M.Si,.P.hD kepada media ini melalui telepon selular dari Batubara, Selasa 30/1/2024.
Seperti diketahui tim ini melakukan observasi/survei lapangan menindaklanjuti program kolaborasi Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. INALUM tahun 2024 di Dusun IV, Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Senin kemarin.
Dara Aisyah didampingi Dr Muhammad Sontang Sihotang,S.Si.M.Si,.lebih lanjut menjelaskan pihaknya meyakini bila potensi kepah ini dikembangkan secara berkesinambungan akan meningkatkan pendapatan warga setempat.
Dara Aisyah menyebutkan mengacu pada tinjauan medis dr Maria Arlene,Sp.Ak bahwa kepah adalah spesies yang ditemukan dalam lumpur hutan bakau dan terkenal karena kelezatannya. Kerang ini juga diketahui tinggi protein,.lemak¹ baik dan mineral.
“Itu sebabnya kami dari Tim Klaster Keilmuan Inovasi Produk & Tata Kelola Limbah serta Rekayasa Sosial USU sangat tertarik mengembangkan potensi kepah maupun limbah lainnya dalam upaya meningkatkan ekonomi warga setempat. Kami juga berharap PT Inalum dapat mendukung sepenuhnya bagi kelanjutan pengembangan kepah maupun potensi.limbah lainnya. Sebab hal ini bagian dari CSR PT Inalum sendiri,” imbuh Muhammad Sontang Sihotang.
Sebelumnya kegiatan tindak lanjut Program PT Inalum ini diawali dengan pengenalan situasi desa binaan oleh Kepala Departemen CSR PT Inalum, Daniel Jimmy P Hutauruk selaku SVP-CSR PT Inalum didampingi Vice President CSR INALUM Ali Hasian Harahap dan Staf Mhd Alex Ridwan dalam pertemuan khusus dengan Tim di ruang kantor Inalum, Batubara.
“Kami mendukung penuh program pemberdayaan yang dilakukan Tim USU untuk pemberdayaan sosial ekonomi keluarga nelayan tradisional dalam bentuk pendidikan dan pelatihan tata kelola limbah ini,” ujar Daniel Jimmy P Hutauruk.
Pemberdayaan ini lanjutnya mulai di ring terdekat PT INALUM di Desa Kuala Indah, Sei Suka, Batubara. Saya sudah banyak mendengar rekam jejak penelitian dari Bapak/Ibu Tim USU di bidang ini, dan tidak diragukan lagi keahliannya.
“Tujuan program kita ini singkatnya ada dua. Pertama, bagaimana kita bisa mengurangi cost (biaya) rumah tangga nelayan pesisir sehari-hari dan bagaimana kita bisa menambah penghasilan mereka,” ungkap Maniuruk.
Ketua Tim Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D didampingi Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, M Deny Effendy Tambusay yang juga merupakan Pemenang Duta Bahasa Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 serta Romadhon Isdaputra sebagai perwakilan Mahasiswa FISIP USU juga turut menyampaikan beberapa rencana program yang akan dilakukan di desa binaan tersebut.
“Rencana program ini dengan mengenalkan potensi limbah pesisir dan melakukan transfer knowledge kepada masyarakat nelayan pesisir Kita berharap PT INALUM mendukung penuh kegiatan ini agar bisa berkelanjutan (sustainability),” pinta Dara Aisyah.
Setelah pemaparan di ruang kantor PT INALUM, Tim melanjutkan perjalanan menuju desa binaan Kuala Indah untuk bersemuka dan melakukan pemetaan potensi limbah pesisir di kalangan keluarga nelayan penangkap kepah dan para istri penangkap kepah guna keberhasilan program.
Dalam kesempatan itu Kepala Desa Kuala Indah, Madsyah menyatakan, pemerintah desa siap untuk bekerja sama dan mendukung penuh inovasi ini bagi kemajuan masyarakat Kuala Indah.
“Kami sangat senang atas kedatangan Pak Sontang dan Bu Dara beserta Tim Inovasi dari USU ini. Tadi kami sudah banyak melihat berbagai produk inovasi yang dikembangkan oleh Tim USU dan kami rasa hal ini sangat luar biasa dan berdampak baik untuk masyarakat pesisir di Desa Kuala Indah yang ada di Dusun IV khususnya,” katanya..
Kegiatan observasi/survei ini juga turut dihadiri Tim Penggerak Rumah Berkalsium Desa Medang, Kecamatan Medang Deras yang ikut mendemonstrasikan olahan produk inovasi berkalsium seperti Bandrek berkalsium, Kue Lansidah sebagai inovasi produk tata kelola limbah berbasis kearifan lokal dan pelbagai macam olahan produk inovasi berkalsium lainnya.(tiar)