Oleh Nursalim Turatea
Mahasiswa S3 Universitas Muhammadiyah PROF. DR HAMKA Jakarta
Anggota Persatuan Muballigh Kota Batam
MabesNews.com, Bertempat di Mesjid At Taqkwa Perumahan Odesha Kecamatan Batam Kota Nursalim Turatea dalam khotbahnya mengupas tentang keteguhan Nabi Musa diuji dengan berbagai tantangan dan rintangan dalam hidupnya, mulai dari pengasingan hingga konfrontasi dengan Firaun yang sangat kuat. Namun, dia tetap teguh dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi setiap ujian tersebut. Ini mengajarkan kita pentingnya untuk tetap kuat dan bertahan dalam menghadapi cobaan hidup.
Keberanian dalam Memimpin: Nabi Musa menunjukkan keberanian yang besar dalam memimpin umatnya keluar dari perbudakan di Mesir menuju kebebasan. Dia mengambil risiko besar untuk memimpin ribuan orang menuju tanah yang dijanjikan, tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Keberaniannya menginspirasi kita untuk mengambil langkah-langkah yang berani dalam memimpin dan menginspirasi orang lain.
Percaya pada Kekuatan Ilahi: Nabi Musa memiliki keyakinan yang kuat pada kekuatan Allah SWT. Dia percaya bahwa dengan bantuan dan bimbingan-Nya, dia dapat mengatasi segala rintangan dan menghadapi setiap tantangan. Keberaniannya mengajarkan kita untuk percaya pada kekuatan Ilahi dan bergantung pada-Nya dalam setiap langkah hidup.
Ketegasan dalam Berpegang pada Kebenaran: Nabi Musa tidak pernah berkompromi dengan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan. Meskipun menghadapi tekanan dan ancaman, dia tetap teguh dalam memegang prinsip-prinsip yang dia yakini. Keberaniannya mengajarkan kita pentingnya untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang benar, bahkan dalam situasi yang sulit.
Kemampuan untuk Mengatasi Ketakutan: Nabi Musa menghadapi berbagai situasi yang menakutkan dalam hidupnya, tetapi dia tidak pernah membiarkan ketakutan menghalangi jalannya. Dia menghadapi ketakutan dengan keberanian dan kepercayaan diri yang luar biasa, menjadi contoh bagi kita bahwa kita dapat mengatasi ketakutan dengan mempercayai kekuatan dalam diri kita.
Dengan mempelajari keberanian Nabi Musa, kita dapat belajar untuk menjadi lebih teguh, tahan uji, dan berani dalam menghadapi tantangan hidup. Keberaniannya menginspirasi kita untuk tetap berpegang pada kebenaran, menghadapi ketakutan dengan keberanian, dan memimpin dengan ketegasan dan kepercayaan pada kekuatan Ilahi.
Doa Nabi Musa As yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an :
قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي
“ Berkata Musa : “ Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku.” ( QS. Thaha (20) : 25-28)
Sobat. Perintah Allah kepada Musa untuk menghadap dan menemui Firaun adalah merupakan tugas yang sangat berat, oleh sebab itu Musa berdoa dan memohon kepada Allah untuk dilapangkan dadanya dan dikuatkan mentalnya ketika ia berhadapan dengan Firaun. Firman Allah :
Sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar, maka utuslah Harun (bersamaku). (asy-Su`ara/26: 13)
Di samping itu, ia juga memohon kepada Allah supaya dimudahkan segala urusannya, terutama dalam menyampaikan berita kerasulannya kepada Firaun, serta diberi kekuatan yang cukup untuk dapat menyebarkan agama dan memperbaiki keadaan umat, sebab tanpa bantuan dan pertolongan Allah, Musa tidak akan mampu untuk berbuat sesuatu.(Redaksi).