MabesNews.com |Batam– Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyambut baik Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam di Wilayah Sekupang dan Nongsa.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, didampingi Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah Kota Batam Dahlina Nopilawati, dalam rapat koordinasi penerbitan rekomendasi, di gedung Pemerintah Kota Batam, Jumat (16/2/2024).
“Pemko Batam menyambut baik pengembangan ini, beberapa kali Bapak Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR) menyampaikan pembahasan terkait KEK Pariwisata Kesehatan di Sekupang lengkap dengan berbagai penunjangnya,” jelasnya.
Jefridin menyampaikan komitmennya atas nama Pemko Batam, agar investasi senilai Rp6,9 triliun ini dapat berjalan dan menahan devisa sebesar Rp1.762,64 triliun selama 80 tahun ke depan.
“Sepanjang aturan sudah sesuai ketentuan kita dukung ini, apalagi nilai investasi yang cukup besar dan akan menyerap tenaga kerja hingga 99 ribu pekerja,” jelasnya.
Jefridin berharap, proyek KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam ini dapat berjalan dengan baik, memberikan manfaat untuk masyarakat Batam dan menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam. Pre dan post operative care tetap bisa dilakukan di Indonesia.
Selain itu, KEK berpotensi menambah produk domestik regional bruto (PDRB) Batam secara akumulasi selama 80 tahun, sebesar Rp48,2 triliun.
“Sektor yang paling diuntungkan adalah sektor konstruksi, penyediaan akomodasi dan makan minum, real estate, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan jasa kegiatan sosial,” imbuhnya.
Kota Batam sebagai kota yang sangat strategis, karena berdekatan langsung dengan Singapura dan Malaysia, menjadi salah satu alasan mengapa wisata medis perlu dibangun.
Karena dari dua juta wisatawan medis asal Indonesia yang berobat ke luar negeri, sebanyak 1,5 jutanya memilih pelayanan medis di Malaysia dan Singapura.
Ditargetkan dari 2 Juta wisatawan medis yang berobat ke luar negeri setiap tahunnya, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam akan menyerap pasien sebanyak 2 persen atau sekitar 40.000 jiwa.
Sehingga tujuan untuk merebut market pasien yang berobat ke Singapura dan Malaysia untuk berobat ke Batam dapat tercapai. (Nursalim Turatea).