Karya Sastra dan Literasi: Merajut Seni, Budaya, dan Keterampilan di Sahabat Rumah Baca di Wiropati

Pemerintah92 views

MABESNEWS.COM – Dusun Wiropati, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, menjadi pusat semangat literasi dengan digelarnya Festival Karya Sastra dan Literasi oleh komunitas Sahabat Rumah Baca pada Sabtu (28/12/2024).

Acara ini menghadirkan suasana penuh inspirasi, menyatukan elemen seni, budaya, pendidikan, dan kewirausahaan di tengah masyarakat.

Ketua Sahabat Rumah Baca, Rizal Taufiqul Hidayat, membuka acara dengan penegasan tentang pentingnya literasi yang lebih luas dari sekadar aktivitas membaca.

“Literasi adalah manifestasi seni, budaya, dan agama yang harus hidup di tengah masyarakat. Literasi ini mampu menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan tradisi, teknologi, dan nilai kehidupan,” jelasnya.

Dukungan serupa juga datang dari Muhrodin, panitia kegiatan. Ia menyebut acara ini sebagai sarana membangun jejaring antara komunitas literasi sekaligus menyemangati masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja.

“Literasi yang aktif adalah kekuatan bagi masyarakat untuk terus tumbuh dan belajar bersama,” katanya.

Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari bazar kuliner, bazar buku, lomba melukis, hingga sesi dongeng interaktif.

Sesi pelatihan memasak panecakick dan membuat teh daun tawar, yang dipandu oleh Duta Genre Juara 1 Kabupaten Magelang, Victoria Christa Emmanuella, menjadi daya tarik tersendiri.

“Saya bangga bisa berbagi keterampilan di acara yang menghidupkan semangat literasi ini. Literasi adalah tentang berbagi pengalaman, ilmu, dan keterampilan yang dapat berguna bagi semua orang,” ujar Victoria.

Tidak hanya menyajikan hiburan, Sahabat Rumah Baca juga memberikan pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat sekitar, bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan praktis yang bisa mendukung kemandirian mereka di masa depan.

Kepala SD Negeri Wiropati, Sri Rahayu W., S.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap acara yang melibatkan banyak pihak ini.

“Festival ini tidak hanya menjadi ajang literasi, tetapi juga ruang inklusif yang memungkinkan anak-anak dari latar belakang apa pun untuk belajar dan berkembang tanpa batasan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa literasi adalah alat untuk memahami dan menghidupkan nilai-nilai seni, budaya, dan tradisi, yang sangat penting untuk generasi muda dalam menghadapi tantangan era modern.

Di sela-sela acara Rizal menambahkan keterangannya kepada awak media bahwa ini menjadi bukti nyata bagaimana literasi mampu menghubungkan masyarakat dari berbagai lapisan untuk menciptakan perubahan yang positif.

Festival ini tidak hanya memperkenalkan dunia literasi sebagai sesuatu yang inklusif, tetapi juga menunjukkan bagaimana seni dan budaya dapat dirangkai untuk membangun masyarakat yang lebih kuat.

“Kami mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam merawat budaya literasi. Dengan semangat bersama, tradisi literasi dapat terus berkembang dan menjadi kekuatan dalam membangun generasi yang cerdas dan kreatif,” tutup Rizal.

Festival ini meninggalkan jejak mendalam di hati para peserta dan menjadi langkah awal untuk menjadikan literasi sebagai kekuatan transformatif di Kabupaten Magelang dan sekitarnya.