INSPIRASI PAGI: Dahsyatnya Restorasi 

Pemerintah253 views

MabesNews.com | SELAMA lebih dari dua abad Jepang terisolasi dari Barat, sehingga saat kapal-kapal uap hitam besar dari Amerika Serikat memasuki pelabuhan Uraga di Jepang, pada musim panas 1853, orang-orang Jepang cemas juga heran. Bahkan menyangka gunung berapi yang berjalan.

Armada tersebut dipimpin Komodor Matthew Calbraith Perry, yang dikenal sebagai “Bruin Tua,” untuk memecahkan isolasi tertutup Jepang dari dunia luar. Tidak memerlukan layar untuk bergerak, kapal uap merupakan keajaiban teknologi angkatan laut bagi Jepang.

Selanjutnya kita pun tahu, akhirnya Kaisar Meiji, juga dipanggil kaisar Mutsuhito, menyerap sesuatu yang baru dengan mengakhiri masa isolasi yang bertahan selama 250 tahun di negaranya. Zaman baru ini disebut zaman Meiji yang berlangsung antaa 1868-1912.

Pada masa inilah Jepang bergerak memodernisasikan diri dalam segala bidang, yang dikenal dengan “Restorasi Meiji”, di mana Jepang membangun sistem pemerintahan, ekonomi bahkan budaya dengan mencontoh negara-negara Barat/masyarakat moderen.

“Majelis permusyawaratan harus dibentuk, dan semua tindakan diputuskan berdasarkan opini publik,” demikian ucapan Meiji, sebagaimana tertulis dalam Sumpah Piagam Kaisar Jepang, 1868.

Pendidikan pun mulai diperhatikan, dengan menerapkan wajib belajar selama 8 tahun, mengadopsi dari sistem pendidikan Jerman. Pemerintah Jepang juga mengirimkan rakyatnya ke luar negeri untuk belajar.

Golongan-golongan lama yang selama masa feodal membuat masyarakat terbagi dihapuskan. Seluruh negari terjun dengan semangat dan antusiasme ke dalam studi dan pengambilalihan peradaban Barat modern. Keshogunan Tokugawa pun runtuh.

Jepang bergerak maju sehingga hanya dalam beberapa dasawarsa mencapai apa yang diinginkan, di mana di Barat memerlukan waktu berabad-abad lamanya.

Bagaimana menurut Anda? (ski)

______

SELALU ADA YANG BARU: Bundaran Raja Hamidah di Punggur, yang kini sedang dikerjakan. Selalu saja ada ikon baru sejak Kota Batam dipimpin Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR). Pemimpin cerdas itu berkarya nyata di lapangan, bukan di angan-angan.(Nursalim Turatea).