MabesNews.com, Banda Aceh – Paslon Walikota Banda Aceh dengan perolehan suara tertinggi Illiza Saaduddin Djamal – Afdhal Khalilullah dinilai telah merusak reputasi Ustadz Abdul Somad (UAS), pasalnya setelah dijagokan oleh ulama kondang tersebut, tim paslon Illiza -Afdhal justru tertangkap tangan menggunakan money politik dalam pilkada.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Gerakan Muda Peduli Kota (GMPK) Khairul Arifin SH Selasa, 3 Desember 2024.
Khairul menambahkan, terlepas dari hasil perolehan suara Pilkada Banda Aceh, preseden tim Illiza-Afdhal yang tertangkap menggunakan money politik itu tetap bertentangan dengan nilai-nilai agama.
“Sentra Gakkumdu Banda Aceh telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku money politik dan ternyata pelaku merupakan tim dari kandidat Illiza- Afdhal yang dijagokan oleh UAS. Sehingga, kejadian ini secara tidak langsung mencoreng citra UAS di mata ummat,” ujarnya.
Dia mengatakan, keberadaan UAS dalam pemenangan Illiza-Afdhal dalam Pilkada Banda Aceh tak lebih dari upaya mengcounter isu kepemimpinan perempuan dan menarik simpati masyarakat. Namun nasehat-nasehat UAS sama sekali diabaikan bahkan tega-teganya paslon tersebut melakukan money politik hingga tertangkap tangan oleh Panwaslih dan unsur Sentra Gakumdu di malam pemilihan.
“Kami yakin dan percaya UAS tidak pernah menganjurkan money politik karena hal itu bertentangan dengan nilai agama, namun realitanya tim Illiza-Afdhal justu tertangkap basah melakukan praktek tersebut,”katanya.
GMPK meminta agar Panwaslih dan unsur penegakan hukum menindaklanjuti kasus OTT money politik di Pilkada Banda Aceh. “Kasus OTT money politik itu harus diusut tuntas hingga ke akar-akarnya karena telah merusak citra pelaksanaan pilkada yang demokratis. Jika memang terbukti, secara aturan maka sah-sah saja paslon terpilih yang terbukti melakukan praktek money politik tersebut digugurkan,”ucapnya.
(Samsul)