Hindari Pertumpahan Darah Sesama Keluarga Anak Rantau Sulawesi,Daeng Jamal Legowo Serahkan Kalijodo

Prov. DKJ154 views

MabesNews.com, Jakarta — Daeng Jamal dihadapan awak media menyampaikan bahwasannya keberadaannya di Kalijodo tersebut bukan atas keinginannya semata, namun karena ada bentuk perjanjian kerjasama yang di bangun antara unit pengelola perpakiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dengan CV. Bintang Timur dengan Nomor surat tertanggal : 28 Tahun 2019.Nomor: 06/CV-BT/1/2019,tentang pengelolaan parkir di pelataran parkir RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara, Minggu, (08/09/2024).

“Berdasarkan Memorandum of Understanding (MOU ) tersebut memperjelas status keberadaan kami selama ini di Kalijodo, bukan kehadiran kami secara liar, akan tetapi resmi yakni atas kerjasama dengan Pemerintah Propinsi DKI.” ujar Daeng Jamal.

Lebih lanjut Daeng Jamal menanggapi,Adanya peristiwa keributan yang sudah terjadi dan menimpah (korban)nya sesama dari Sulawesi menyampaiakan, “Saya Daeng Jamal dengan Legowo (ikhlas) menyerahkan kembali Kalijodo kepada yang berkepentingan. Dan saya Serahkan Kalijodo semata-mata demi Menghindari pertumpahan darah sesama saudara, khususnya dari Sulawesi selatan, karena untuk menjaga dan merawat persaudaraan sesama dari Sulawesi, jauh lebih berharga nilainya dan sangat mahal, apalah artinya semua yang kita miliki atau kita bangun, tetapi kita harus runtuhkan sendi-sendi kekeluargaan, persaudaran yang jauh lebih berharga, maka dengan penuh keikhlasan saya serahkan Kalijodo.” lugasnya.

Daeng Jamal juga menangapi terkait pemberitaan di media online yang melakukan publikasi tentang kejadian tersebut.

“Sebaiknya kami di konfirmasi juga untuk klarifikasi biar tidak lagi salah paham terjadi berita Hoax di ruang publik. Saat ini dari berbagai tokoh Masyarakat dari Sulawesi sedang melakukan pendekatan persuasif, mediasi antara dua kubu agar bisa bangun perdamaian sesama anak bangsa dalam hal ini keluarga besar Sulawesi namun tetap di harapkan adanya pemberitaan yang seimbang dan peran penting media sebagai garda terdepan pilar demokrasi untuk ikut mencerdaskan publik.” terang Daeng Jamal.

“Dengan begitu segala persoalan yang miskomunikasi selama ini dapat di luruskan dengan terang benderang atau transparan sehingga dapat terurai dengan baik dan kondusif.” tambahnya.

Daeng Jamal mengharapkan untuk menjaga dan merawat persatuan,persaudaraan jauh lebih utama itu prinsip yang saya miliki dimana selama ini saya terus gaungkan melakukan silaturahmi baik dengan sesama dari Sulawesi maupun dengan para tokoh masyarakat dan Ormas yang ada di Jabodetabek untuk membangun tali persaudaraan sesama anak bangsa.

Daeng Jamal sembari mengutip Ayat Alquran surat Al Imran yang artinya sebagai berikut, “ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara”. ( QS. Ali Imran Ayat 3).

“Menjadi dasar kita bersama dalam menyikapi persoalan kehidupan sosial yang penuh dinamika di masyarakat dewasa ini, Untuk itu, saya pribadi Daeng Jamal mengajak kepada saudara-saudara semua untuk tetap kondusif dan saling menjaga keamanan bersama dari semua pihak untuk membangun kebaikan bersama.” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut Daeng Jamal megatakan di depan awak media akan menyerahkan Kalijodo demi mencegah pertumpahan darah sesama Keluarga Besar Sulawesi dan menjaga ketertiban Keamanan Nasional.

“Saya menyerahkan Kalijodo selain mencegah pertumpahan darah sesama keluarga besar Sulawesi, juga untuk menjaga ketertiban dan keamanan Nasional menjelang Pelatikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.” tegasnya.

“Untuk itu melalui kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh anak bangsa antara lain teman-teman Ormas, LSM para aktifis dan lain-lain mari kita kedepankan dan menjaga nilai-nilai kebersamaan dalam bingkai kebhinekaan yang kita hormati bersama yakni bingkai UUD, Pancasila, Budaya dan moral religius, menjadi barometer kita dalam kehidupan berdemokrasi dan bernegara.” himbaunya.

Diakhir wawancara Daeng Jamal menjelaskan terkait ada pemberitaan bahwa ada dua rumah keluarga Daenk Asiz di bongkar oleh kelompok Daeng Jamal itu tidak benar karena tidak ada itikad kami seperti itu.

“Justru barang-barang saya di jarah awal terjadi pemicuh, kericuhan dan saya meminta pusaka dan barang-barang yang ada di kantor saya segera kembalikan.” pungkasnya.

 

(RAIMON R).