MabesNews.com.Bulukumba – Ribuan simpatisan setia mengiringi langkah Jamal Syamsir (JMS) dan Tomi Satria Yulianto (TSY) saat mereka resmi mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba periode 2024-2029 di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bulukumba. Dengan semangat yang membara, pasangan ini membawa slogan kampanye mereka, “Jadimi,” sebagai simbol perubahan yang diharapkan masyarakat.
Suasana penuh semangat dan harapan tampak di sekitar Satap, tempat pasangan JMS-TSY menyampaikan orasi penuh makna. “Hari ini adalah momen penting dan bersejarah bagi masyarakat Bulukumba. Maklumat Rakyat Bulukumba akan tersampaikan! Takdir tidak bisa dibeli,” tegas JMS, yang langsung disambut sorak sorai para pendukungnya.
Arum Spink, Ketua DPC Partai Nasdem, turut memberikan orasi di hadapan kerumunan simpatisan. Dalam pidatonya, ia menyoroti pentingnya mengakhiri kegelisahan dan ketidakadilan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat. “Bapak dan Ibu, saudara dan sahabat dari ASN, P3K, para aparatur desa, serta honorer yang mendukung kami, doakan kami dari tempat kerja masing-masing. Kami menyayangi kalian dan tak ingin kalian menghadapi masalah hanya karena terlibat dalam deklarasi ini,” ujar Arum dengan nada penuh empati.
Dalam orasinya, TSY mengajak seluruh masyarakat untuk bangkit bersama, memulai perubahan nyata yang diimpikan. “Jangan menunggu orang lain untuk membahagiakan dan mensejahterakan dirimu, sementara kamu sendiri tidak tahu bagaimana melakukannya. Ayo bangkit bersama dan wujudkan kesejahteraan dari usaha kita sendiri!” serunya dengan penuh semangat.
Di tengah kerumunan, teriakan lantang dari para simpatisan menggema, menandakan keinginan kuat akan perubahan. “Ganti bupati, kami butuh perubahan!” seru mereka serempak, mencerminkan semangat baru yang ingin diwujudkan melalui kepemimpinan JMS-TSY.
Pendaftaran ini menjadi langkah awal yang penuh harapan untuk mewujudkan perubahan yang diimpikan oleh masyarakat Bulukumba. Pasangan JMS-TSY bertekad membawa Bulukumba menuju masa depan yang lebih baik, di mana takdir dan kesejahteraan bukan lagi barang yang diperjualbelikan, tetapi hak setiap warga yang harus diperjuangkan.
