Dugaan Subsidi Jadi Lahan Korupsi dengan Melejitnya Harga Elpiji 3 Kg Sampai Harga Rp 30.000,- Di Kabupaten Sintang

Ekonomi, Prov. Kalbar1,567 views

MabesNew.com,Sintang Kalimantan Barat

Muhammad Najib selaku Div. Humas Lembaga Perlindungan Konsumen Republik Indonesia( LPK RI )Kalimantan Barat mengatakan Kepada Awak Media mengenai Melejitnya Harga Gas Elpiji Subsidi 3 Kg di Kabupaten Sintang ini.
Kemana pak Bupati dan WAKIL BUPATI NYA ???. Gak Kasihan kah dengan masyarakat, barusan dapat Hadiah Sampah. Apalagi ini dekat Pemilihan Pilbup.
Minta di pilih lagi. Sedang kan Masyarakat di buat menderita !!!.
( 02 Agustus 2024 , 18.00 Wib )

Kemana tanggung Jawab untuk masalah ini oleh Pihak atau Instansi yang Terkait dengan ini.
( 02 Agustus 2024, 16.00 Wib )

Gas LPG 3 Kg terkesan seperti langka dan capai 30 Ribu Rupiah per Tabung sampai ke konsumen Rumah Tangga di kota Sintang.
Melejitnya harga LPG bersubsidi ini disebabkan oleh banyak faktor, sebab kelangkaan atau mungkin sebab adanya permainan kotor oleh para Agen dan pangkalan.

Kenaikan harga Elpiji Bersubsidi di Kota Sintang menjadi penyebab banyak Emak-Emah pengurus Rumah Tangga di wilayah kota Sintang mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas ukuran 3 kg yang berlebel subsidi dan ada tulisan khusus untuk masyarakat miskin.

Salah seorang warga bernama Abdullah yang berdomisili di kota Sintang mengungkapkan keluhannya di grup WhatsApp.

Dia menceritakan bahwa ia sering harus berkeliling untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi.

Ketika berhasil mendapatkannya, harga gas melon itu cukup mahal, padahal harga normal sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) adalah Rp 18.000,- per tabung.

“Assalamu’alaikum wr wb, selamat pagi menjelang siang rekan-rekan LSM dan media khususnya di Kabupaten Sintang. Terkait dengan kelangkaan gas LPG 3 kg untuk kebutuhan utama masyarakat, sangat susah dan mahal. Tolong dimonitor setiap agen dan pangkalan LPG khususnya di Kabupaten Sintang. Jika ada temuan atau permainan dari agen atau pangkalan LPG, jangan ragu untuk mengambil dokumentasi dan melaporkannya ke pihak berwenang, karena LPG 3 kg tersebut adalah subsidi untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang sangat membutuhkan. Jangan sampai ada yang melakukan penggelapan dan penimbunan dari pihak agen atau pangkalan gas LPG subsidi milik masyarakat. Terima kasih,” ujar Abdullah melalui pesan Whatsapp Grup sebagai himbauan atau keluhan.

Apa? yang sebenarnya terjadi dan apa penyebab gas elpiji 3 kg menjadi terkesan seperti langka dan harganya Melejit (mencapai Rp 30.000,-).

Seorang Emak yang berdomisili di kota Sintang memberikan apresiasinya kepada Pemkab Sintang pada Jumat, 3/8/2024 sebagai curhat Jum’at dan dalam rangka menyambut HUT kemerdekaan RI 17 Agustus.

“Luar biasa Pemkab Sintang, harga gas 3 Kelo meningkat sampai 30 ribu, saya acungkan jempol jari kaki saya,” apresiasi Emak warga kota Sintang karena harga Elpiji yang sangat sensitif baginya.

“Sekarang ini mulai sibuk masyarakat buat tim sukses pemenangan Bupati Sintang, mulai banyak pujian-pujian kepada para Bacalon, sebagai pejuang rakyat-lah, tapi fakta yang ada gas elpiji bersubsidi yang menjadi hak masyarakat miskin seperti saya terus di-BANTAI… oleh Bos-Bos gas elpiji, dimana peranan Pemkab?, apakah hanya sebagai penonton dan memberikan tepuk tangan atas keberhasilan meraup untung besar dari gas yang katanya bersubsidi dan ada HET, apa tertinggi atau terendah?, fakta, setiap ada subsidi jadi lahan subur untuk korupsi,” kicau Emak sebagai bentuk apresiasi kesalutannya kepada pejabat publik di kabupaten Sintang.

Emak itu juga menyinggung para Wakil Rakyat yang menikmati Kursi Empuk di Gedung DPRD Sintang.

“Pak Wakil Rakyat, jangan hanya mewakili Rakyat untuk menikmati yang enak-enak saja, nikmati juga kesusahan dan penderitaan rakyat, DPRD itu katanya pengawas Eksekutif dan pejuang membela kepentingan rakyat, benarkah begitu pada kenyataannya?, janganlah jeritan kepedihan rakyat dianggap keberhasilan pembangunan, harga Elpiji mencapai 30 Ribu kok tak ada reaksi sebagai wakil rakyat, apakah emang itu yang diharapkan?,” kata Emak warga kelurahan Tanjungpuri yang setiap hari lewat melihat dan terkesima kepada megahnya Gedung DPRD Sintang yang baru-baru ini diantar beberapa truk sampah oleh rakyat yang diwakilinya.

Di harapkan untuk Pihak- Pihak yang terkait dengan ini, Jangan Lari dari Masalah ini. Masyarakat atau Rakyat adalah Pemegang Kekuasaan Tertinggi. Para Wakil nya harus benar-benar Amanah menjalankan Aspirasi Masyarakat. Jangan di Buat Menderita.
Ungkap Najib dengan Nada Kecewa.
(Team/Read)