Mabesnews.com.Bulukumba – Polemik pemberhentian Driver Ambulance Bontobahari masih berbuntut panjang diduga Kapus Bontobahari dan Kadis Kesehatan Kabupaten Bulukumba tidak Profesional dalam mengambil keputusan.
Sebelumnya pada Rabu,30 Oktober 2024 lalu,dihadapan Massa Aksi Kadis Kesehatan Kabupaten Bulukumba telah menyampaikan pemberhentian Driver tersebut.
Dalam aksi tersebut, Kadis Kesehatan dengan tegas memerintahkan Kepala Puskesmas Bontobahari untuk segera memecat sopir ambulans yang dinilai terlibat dalam dugaan perilaku tidak etis. “Kami sudah sampaikan kepada Kapusnya, berhentikan sopir ambulance hari ini juga,”ungkapnya.
Namun, pada Jumat malam (1 November 2024), GISK menemukan bahwa diduga sopir yang dimaksud masih aktif menjalankan tugasnya dan bahkan terlihat ambulance milik Puskesmas Bonto Bahari menuju Rumah Sakit Sultan Daeng Radja di Kota Bulukumba.
Sementara melalui sambungan telepon WhatsApp Kepala Puskesmas Bontobahari dalam klarifikasi nya membenarkan jika ia telah berhentikan supir ambulance tersebut.
Namun dini hari Minggu 03 November salah satu akun Facebook kembali membeberkan informasi lewat postingan salah satu akun,jika supir ambulance tersebut masih aktif dan di fungsikan sebagai supir ambulance.
Bahkan dalam komentar memastikan jika driver tersebut lewat didepan rumahnya menggunakan serine.
Menangapi hal tersebut GISK dan PATI akan kembali melakukan aksi jilid dua di depan Kantor DPRD Kabupaten Bulukumba
Melalui Wakil Ketua Umum Lembaga Gerakan Intelektual Satu Komando GISK H.Ambo Sakka membenarkan akan adanya Aksi besar besaran yang akan berlangsung pada Rabu 06 November mendatang di Depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kab.Bulukumba dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba.
Ditempat terpisah Ketua Umum PATI Agus Salim, juga menyampaikan jika ia akan Bidik Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Bulukumba mendesak hentikan Kepala Puskesmas yang tidak mematuhi Perintah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba*