Mabes newscom l Jakarta : Dr. Iswadi, M.Pd., seorang pakar pendidikan, menekankan pentingnya penggunaan data akurat dalam upaya perbaikan sektor pendidikan. Menurutnya, segala bentuk kebijakan atau program perbaikan haruslah berbasis pada data yang dapat dipercaya. Ini menjadi penting karena sektor pendidikan tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan yang hanya didasarkan pada asumsi atau teori umum; melainkan, harus ada bukti nyata yang menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Jumat 8 November 2024
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan , data yang akurat tidak hanya memberikan gambaran yang jelas tentang situasi pendidikan, tetapi juga memberikan arahan yang tepat bagi para pembuat kebijakan. Misalnya, melalui data yang akurat, kita bisa melihat daerah mana yang masih tertinggal dalam hal akses pendidikan, kualitas pengajaran, atau fasilitas belajar. Dengan demikian, kebijakan yang diambil tidak hanya bersifat umum, tetapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari setiap daerah atau sekolah.
Dr. Iswadi juga menyoroti bahwa data yang akurat dapat membantu mengidentifikasi masalah-masalah mendasar di sektor pendidikan. Sebagai contoh, ketidakmerataan distribusi guru yang seringkali terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Dengan data yang valid, kita dapat melihat daerah mana yang mengalami kekurangan guru, dan di sisi lain, daerah mana yang mungkin memiliki kelebihan tenaga pengajar. Data ini penting agar pemerintah bisa mengalokasikan tenaga pendidik secara lebih merata sehingga setiap daerah mendapatkan pelayanan pendidikan yang setara.
Salah satu permasalahan besar dalam pendidikan di Indonesia adalah kurangnya kualitas pendidikan yang merata di berbagai wilayah. Sering kali, wilayah perkotaan lebih maju dibandingkan wilayah pedesaan. Dengan data yang akurat, ketimpangan ini bisa terlihat jelas, dan kebijakan yang tepat bisa diambil untuk memperbaikinya. Dr. Iswadi menekankan bahwa penggunaan data bisa menjadi alat untuk mengurangi kesenjangan pendidikan di Indonesia, karena kebijakan yang didasarkan pada data memiliki peluang lebih besar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Namun, Dr. Iswadi juga mengingatkan bahwa data yang akurat saja tidak cukup tanpa adanya analisis yang mendalam. Data harus diproses, dianalisis, dan diinterpretasikan dengan benar agar memberikan manfaat yang maksimal. Hanya dengan demikian, data dapat menjadi dasar yang kuat untuk merumuskan kebijakan yang tepat. Di sinilah peran penting peneliti, akademisi, dan lembaga statistik untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benar-benar akurat dan relevan dengan kebutuhan.
Lebih lanjut, Dr. Iswadi juga membahas pentingnya teknologi dalam pengumpulan dan pengolahan data pendidikan. Di era digital ini, penggunaan teknologi untuk mengumpulkan data menjadi lebih mudah dan cepat. Misalnya, sistem informasi manajemen pendidikan yang terintegrasi bisa membantu mengumpulkan data tentang kehadiran guru, kinerja siswa, dan kondisi infrastruktur secara real-time. Dengan adanya teknologi, pengumpulan data dapat dilakukan dengan lebih efisien dan hasilnya lebih mudah diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
Namun, meskipun teknologi dapat membantu dalam pengumpulan data, Dr. Iswadi menekankan bahwa kualitas data tetap menjadi hal yang utama. Artinya, meskipun data bisa dikumpulkan dengan cepat, namun jika data tersebut tidak valid atau tidak akurat, maka data tersebut tidak akan memberikan manfaat yang optimal. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa proses pengumpulan data dilakukan dengan standar yang tinggi, agar data yang dihasilkan benar-benar menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Dr. Iswadi juga menyoroti bahwa penggunaan data yang akurat dalam sektor pendidikan dapat membantu dalam monitoring dan evaluasi program-program pendidikan. Dalam setiap program, sangat penting untuk mengetahui apakah program tersebut berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan. Dengan adanya data yang akurat, evaluasi ini dapat dilakukan dengan lebih objektif dan transparan, sehingga jika ada kekurangan, segera bisa diperbaiki atau disesuaikan Pendiri organisasi Pejuang Pendidikan Indonesia tersebut mengajak semua pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat, untuk lebih peduli terhadap pentingnya data dalam perbaikan sektor pendidikan. Menurutnya, data bukan hanya sekadar angka, tetapi adalah representasi dari kenyataan di lapangan. Tanpa data yang akurat, kebijakan yang dibuat hanya akan menjadi angan-angan belaka yang sulit untuk diwujudkan. Perbaikan pendidikan haruslah menjadi tanggung jawab bersama, dan hal tersebut hanya bisa terwujud jika setiap langkah yang diambil didasarkan pada data yang valid.
Dalam pandangan Dr. Iswadi, harapan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia sangat terbuka, namun membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak. Data yang akurat adalah pondasi yang kokoh untuk membangun sektor pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. demikian Pungkas Dr. Iswadi, M.Pd. (*)