Dr. Iswadi, M.Pd. Dukung Prabowo Wujudkan Pemerintah yang Bersih

Mabes newscom l Jakarta : Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto dalam upaya mewujudkan pemerintah yang bersih dan transparan di Indonesia. Dukungan ini menunjukkan bagaimana figur-figur akademis dan profesional mulai mendukung perubahan menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Bagi Dr. Iswadi, visi dan misi Prabowo dalam pemberantasan korupsi serta penegakan transparansi di pemerintahan sangat sejalan dengan harapannya terhadap pemerintahan Indonesia yang lebih profesional, bersih, dan melayani kepentingan rakyat.

Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Minggu 3 November 2024

Sebagai seorang pendidik dengan pengalaman dan pengetahuan yang luas, Dr. Iswadi memahami pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. Ia melihat, isu-isu terkait korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang masih banyak terjadi di pemerintahan dapat merusak kepercayaan publik dan menurunkan kualitas demokrasi. Karena itu, Dr. Iswadi berharap semua pihak ikut mendukung Presiden Prabowo ,karena program-program terkait pemberantasan korupsi bisa dioptimalkan. Dalam pandangan beliau, pemberantasan korupsi bukan sekadar memperbaiki citra pemerintahan, tetapi sebagai langkah mendasar dalam menciptakan sistem yang adil dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Dr. Iswadi menekankan bahwa pemimpin yang memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi akan membawa dampak besar bagi rakyat. Dengan melihat rekam jejak Prabowo sebagai seorang militer yang disiplin dan berintegritas tinggi, Dr. Iswadi menilai Prabowo memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang tegas dalam menindak segala bentuk pelanggaran di pemerintahan. Harapannya, dengan tegas memberantas KKN, pemerintahan dapat mengalokasikan anggaran negara secara efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperbaiki pelayanan publik dan memperkuat pembangunan infrastruktur, pendidikan, serta kesehatan.

Sebagai seorang yang berpengalaman di bidang pendidikan, Dr. Iswadi juga menyoroti pentingnya integritas dalam membangun karakter generasi muda. Ia percaya bahwa pendidikan moral harus dimulai sejak dini agar tercipta generasi yang jujur dan bertanggung jawab. Dalam pemerintahan yang bersih dan transparan, akan lebih mudah bagi generasi muda untuk mendapatkan contoh kepemimpinan yang baik dan berintegritas, yang pada akhirnya akan membentuk kultur kerja yang jujur dan profesional di berbagai bidang, baik pemerintahan maupun sektor swasta.

Pentingnya pemerintahan yang bersih juga berkaitan dengan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Dr. Iswadi menjelaskan bahwa ketidaktransparanan dalam pengelolaan anggaran dapat membuka peluang terjadinya korupsi. Ia mendukung gagasan Presiden Prabowo untuk memperbaiki mekanisme pengawasan keuangan negara dan memperketat regulasi yang memungkinkan pemerintah memantau secara rinci penggunaan anggaran. Jika hal ini bisa dilakukan dengan konsisten, masyarakat akan lebih percaya terhadap pemerintah dan merasa bahwa pajak yang mereka bayarkan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan pribadi.

Salah satu langkah penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih adalah dengan memastikan adanya reformasi birokrasi. Dr. Iswadi menekankan bahwa reformasi birokrasi tidak hanya sekadar memotong rantai birokrasi yang panjang, tetapi juga merombak sistem agar pegawai pemerintahan lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat daripada sekadar menjalankan rutinitas administratif. Menurutnya, Prabowo memiliki rencana konkret untuk merombak birokrasi yang selama ini dianggap kaku dan tidak efisien. Melalui reformasi ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam kualitas pelayanan publik, terutama dalam hal kecepatan, ketepatan, dan akurasi layanan.

Di sisi lain, Dr. Iswadi juga mengingatkan bahwa mewujudkan pemerintahan yang bersih membutuhkan komitmen dari seluruh elemen masyarakat. Pemerintah tidak akan bisa bekerja sendirian dalam mewujudkan hal ini tanpa dukungan dari rakyat. Ia berharap bahwa visi Prabowo untuk pemerintahan yang bersih dan transparan dapat menginspirasi masyarakat untuk ikut aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran. Dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, Dr. Iswadi percaya bahwa pemerintahan yang bersih bisa lebih cepat terwujud, karena masyarakat turut menjadi “pengawas” bagi pejabat yang memiliki kekuasaan.

Dr. Iswadi juga optimis bahwa pemerintahan yang bersih akan mampu menciptakan stabilitas nasional yang lebih baik. Dengan adanya pemerintahan yang transparan dan akuntabel, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, yang akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan kerja. Stabilitas ekonomi yang kuat akan memperkokoh posisi Indonesia di kancah internasional dan meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.

Lebih lanjut, Dr. Iswadi berpendapat bahwa perubahan besar dalam pemerintahan memerlukan pemimpin yang berani dan berkomitmen tinggi. Menurutnya, Prabowo memiliki karakter kepemimpinan tersebut. Selama ini, Prabowo dikenal sebagai sosok yang tegas dalam mengawal visi-misi dan target yang telah ditetapkan. Ia juga mengharapkan Prabowo dapat menjadi contoh bagi pejabat lain untuk bekerja secara jujur, transparan, dan berpihak kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Secara keseluruhan, dukungan Dr. Iswadi terhadap Prabowo mencerminkan aspirasi rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan menuju pemerintahan yang lebih bersih, transparan, dan akuntabel. Keberanian Dr. Iswadi dalam menyuarakan dukungannya ini juga menunjukkan pentingnya peran akademisi dalam memberikan pandangan yang objektif demi kemajuan bangsa. Dukungan Dr. Iswadi tidak hanya sekadar pilihan politik, tetapi juga bentuk harapan dan kepercayaannya akan terciptanya pemerintahan yang benar-benar bisa diandalkan dalam membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera.demikian pungkas Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut. (*)