Mabes newscom l Jakarta : Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd yang juga seorang pendidik yang berdedikasi dalam memajukan sistem pendidikan Indonesia, mengutarakan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto dapat menghidupkan kembali Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di sekolah-sekolah. Karena P4, yang dahulu pernah menjadi bagian penting dari pendidikan karakter di Indonesia, dinilai Dr. Iswadi sebagai sebuah fondasi yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda saat ini. Dalam konteks globalisasi dan tantangan modern yang semakin kompleks, nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan lebih dalam pada siswa untuk menjaga identitas kebangsaan dan membentuk karakter yang kuat. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, merupakan panduan moral dan etika bagi seluruh masyarakat Indonesia.Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Senin 21 Oktober 2024 . Akademisi berdarah Aceh ini mengatakan Pada era Orde Baru, P4 menjadi instrumen utama dalam pengajaran Pancasila di berbagai jenjang pendidikan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kebijakan politik, P4 mulai ditinggalkan.
“Dr. Iswadi memandang bahwa keputusan untuk tidak lagi mewajibkan P4 di sekolah telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter siswa, di mana pemahaman akan Pancasila kian berkurang.Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengkhawatirkan pemahaman Ideologi Pancasila dan Tantangan Globalisasi Saat ini oleh genersai muda karena saat ini , kita bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan globalisasi yang semakin nyata, terutama dalam hal budaya, ekonomi, dan teknologi. Anak-anak muda Indonesia, yang hidup di era digital, banyak terpapar pada nilai-nilai asing yang mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai kebangsaan yang dijunjung oleh Pancasila. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Dr. Iswadi.
Menurutnya, tanpa adanya penguatan terhadap pemahaman dan pengamalan Pancasila, generasi muda akan kehilangan arah dan jati diri bangsa. “P4 bukan hanya sekadar alat untuk menghafal sila-sila Pancasila, tetapi merupakan panduan bagaimana kita mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dr. Iswadi. Ia menegaskan bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila melalui P4 akan membantu siswa memahami pentingnya persatuan, keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi, yang semuanya menjadi nilai fundamental dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Pentingnya Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila Pendidikan karakter berbasis Pancasila sangatlah penting, terutama dalam membentuk generasi muda yang berintegritas, memiliki semangat gotong royong, dan menjunjung tinggi persatuan. Dr. Iswadi meyakini bahwa pendidikan yang hanya fokus pada aspek kognitif saja tidak cukup untuk membentuk manusia Indonesia yang utuh. Karakter siswa perlu dibentuk melalui pengajaran nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila, dan salah satu cara efektif untuk melakukan itu adalah dengan menghidupkan kembali P4 di sekolah-sekolah. Penerapan kembali P4 di sekolah juga dapat menjadi sarana untuk mengurangi berbagai masalah sosial yang terjadi di kalangan pelajar, seperti intoleransi, perundungan, dan penyalahgunaan narkoba. Dr. Iswadi menekankan bahwa P4 mampu memberikan dasar moral yang kuat bagi siswa dalam menghadapi berbagai godaan dan tantangan negatif di lingkungan mereka. Dengan adanya pendidikan karakter yang terstruktur, siswa akan lebih mampu untuk membedakan mana yang benar dan salah, serta mengembangkan empati dan rasa kepedulian terhadap sesama.
Dukungan dari Pemerintah Diharapkan Dr. Iswadi berharap agar Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya dapat melihat pentingnya penerapan kembali P4 dalam kurikulum pendidikan nasional. Menurutnya, P4 bukan hanya sekadar bagian dari sejarah pendidikan Indonesia, tetapi merupakan kebutuhan yang mendesak di era sekarang. Dengan kondisi sosial yang semakin kompleks dan tantangan global yang semakin berat,pengajaran nilai-nilai Pancasila melalui P4 dianggap sebagai salah satu solusi untuk menjaga keutuhan bangsa. “Pemerintah harus memiliki visi yang jelas dalam membangun generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menghidupkan kembali P4 dan menjadikannya bagian integral dari kurikulum pendidikan,” ungkap Dr. Iswadi.
Ia percaya bahwa dengan dukungan penuh dari pemerintah, P4 dapat diimplementasikan kembali di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, dan menjadi bagian dari pendidikan karakter yang sistematis dan berkelanjutan. Selain itu, Dr. Iswadi juga menekankan pentingnya pelatihan bagi para guru untuk bisa mengajarkan P4 dengan baik. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang Pancasila dan mampu menanamkan nilai-nilainya kepada siswa. Oleh karena itu, perlu ada program pelatihan khusus bagi para pendidik agar mereka siap untuk mengajarkan P4 dengan metode yang relevan dan menarik bagi siswa di era modern ini. Harapan bagi Masa Depan Bangsa Dr. Iswadi optimis bahwa dengan menghidupkan kembali P4 di sekolah, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Ia meyakini bahwa pendidikan karakter berbasis Pancasila akan membantu siswa untuk tidak hanya menjadi pintar secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan, keadilan, dan kebangsaan yang kuat. “Masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda kita. Jika kita tidak menanamkan nilai-nilai yang benar sejak dini, kita akan menghadapi banyak masalah di kemudian hari. Namun, jika kita berhasil mengajarkan Pancasila dengan cara yang benar, kita bisa membangun bangsa yang lebih kuat, adil, dan makmur,” kata Dr. Iswadi penuh keyakinan. Dalam konteks ini, Dr. Iswadi berharap agar Presiden Prabowo Subianto dapat mengambil langkah konkret untuk menghidupkan kembali P4 di sekolah-sekolah. Dengan begitu, Pancasila tidak hanya menjadi slogan semata, tetapi benar-benar dihayati dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama oleh generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan. (*)