Mabes newscom l Jakarta: Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd, mengharapkan agar akses pendidikan yang berkeadilan menjadi prioritas dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikannya pada Sabtu 09 November 2024.
Sebagai seorang akademisi, beliau menyoroti pentingnya kesetaraan kesempatan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau kurang mampu.
Dr. Iswadi juga berharap pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya dan kebijakan yang memungkinkan pendidikan yang merata dan berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi para siswa.
Dia juga mengingatkan pentingnya dukungan terhadap tenaga pendidik serta peningkatan fasilitas pendidikan di berbagai daerah agar semua anak bangsa dapat memperoleh pendidikan yang layak dan setara.
Dirinya juga mengungkapkan harapannya untuk pemerataan akses pendidikan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
“Di tengah berbagai tantangan pendidikan yang dihadapi Indonesia, seperti kesenjangan ekonomi, infrastruktur yang tidak merata, serta minimnya tenaga pendidik di daerah terpencil,” ujar Dr. Iswadi.
Selain itu, dirinya pun berharap kebijakan baru di bawah kepemimpinan Prabowo dapat membawa perubahan signifikan bagi pendidikan nasional.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut melanjutkan pemerataan akses pendidikan bukan hanya sebatas menyediakan sekolah.
Tetapi juga memastikan bahwa setiap anak di seluruh pelosok negeri memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar pendidikan di Indonesia adalah disparitas antara daerah perkotaan dan pedesaan.
“Banyak anak di daerah terpencil masih harus berjalan berkilo-kilometer untuk mencapai sekolah terdekat, dan mereka seringkali dihadapkan pada fasilitas yang jauh dari memadai, bahkan terkadang harus belajar di bawah kondisi bangunan yang tidak layak,” katanya.
Dalam pandangan Dr. Iswadi, pemerataan akses pendidikan harus dimulai dari pembenahan infrastruktur.
Hal ini meliputi pembangunan sekolah-sekolah baru, perbaikan fasilitas yang sudah ada, serta pengadaan alat-alat belajar yang modern dan memadai.
Selain itu, distribusi tenaga pendidik yang profesional dan kompeten ke seluruh wilayah juga menjadi kunci.
Masalah minimnya guru di daerah-daerah terpencil dapat diatasi dengan memberikan insentif yang menarik bagi para guru untuk mau ditempatkan di daerah tersebut.
Selain insentif, juga perlu diadakan program pelatihan berkelanjutan bagi para guru di daerah agar kualitas pengajaran tetap terjaga.
Lebih lanjut, Dr. Iswadi menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam upaya pemerataan pendidikan.
“Di era digital saat ini, teknologi informasi dapat menjadi alat yang ampuh untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses. Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi e-learning untuk memberikan pembelajaran jarak jauh bagi siswa di daerah terpencil,” sebutnya.
Program seperti ini dapat membuka kesempatan bagi anak-anak yang selama ini terhalang oleh keterbatasan akses fisik untuk mendapatkan materi pelajaran dan bimbingan dari guru-guru terbaik di Indonesia.
Namun, keberhasilan program ini tentu memerlukan dukungan infrastruktur internet yang memadai di seluruh pelosok negeri.
Tak hanya itu, Dr. Iswadi berharap juga pemerintahan Prabowo dapat mendorong pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Selain aspek infrastruktur dan teknologi, Dr. Iswadi juga menekankan pentingnya kurikulum yang relevan dan inklusif.
“Pendidikan yang merata bukan hanya menyediakan kesempatan yang sama bagi setiap anak untuk bersekolah, tetapi juga memberikan materi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing-masing,” katanya Dr. Iswadi.
“Pemerintah di era Prabowo dapat merumuskan kurikulum yang fleksibel dan adaptif, yang tidak hanya mengacu pada standar nasional, tetapi juga memperhatikan potensi lokal,” tambahan nya.
“Dengan demikian, pendidikan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi daerah, sekaligus membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan mereka,” kata dia lagi.
Dr. Iswadi juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap pendidikan karakter.
“Di tengah era globalisasi yang semakin maju, nilai-nilai budaya dan moral bangsa harus tetap menjadi fondasi pendidikan nasional,” katanya.
Pemerataan akses pendidikan harus tetap berorientasi pada pengembangan karakter bangsa yang berbudaya, berakhlak, dan cinta tanah air.
“Hal ini sangat penting mengingat banyaknya tantangan dari luar yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda,” ucapnya.
Pendidikan yang berkualitas, menurut Dr. Iswadi, bukan hanya mencetak anak-anak yang cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang kuat.
Akademisi yang juga Politisi muda asal Aceh ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak swasta dalam mendukung pemerataan akses pendidikan.
“Pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi dengan baik dalam hal alokasi anggaran dan implementasi kebijakan, sedangkan pihak swasta dapat membantu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada pengembangan pendidikan,” jelasnya.
Kolaborasi ini, menurutnya, akan mempercepat proses pemerataan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.
Dr. Iswadi berharap lagi, dengan adanya komitmen kuat dari pemerintahan Prabowo serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, pemerataan akses pendidikan di Indonesia dapat segera terwujud.
“Dengan pendidikan yang merata, diharapkan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” demikian pungkas Dr. Iswadi. (*)